Kerja Sama Dengan Batan, Peneliti UNS Kembangkan Varietas Beras Hitam

Menjalin kerjasama dengan Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), tim peneliti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Pertanian (FP) UNS kembangkan varietas unggulan beras hitam, dengan iradiasi. Selama ini beras hitam belum banyak dibudidaya petani.


Ketua Tim Peneliti beras hitam yang juga Wakil Rektor 1 UNS, Prof Sutarno sampaikan jenis beras hitam dikenal baik untuk kesehatan karena mengandung antosianin yang tinggi yang bermanfaat untuk antioksidan dan antikolesterol. Tiap 100 gram beras hitam, kandungan antosianinnya mencapai 200-400 miligram.

"Jenis beras hitam yang dikembangkan peneliti UNS, aman untuk penderita diabetes namun tetap pulen dan wangi," jelas Sutarno dalam acara the 2nd International Conference on Food Science and Engineering (ICFSE) 2018, yang diselenggarakan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rabu (26/9).

Menurutnya, UNS memfasilitasi akademisi, peneliti, pembuat kebijakan, lembaga pemerintah dan swasta dalam mengungkapkan dan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka mengenai topik atau permasalahan terkini dan tantangan ke depan terkait dengan ilmu pangan dan rekayasa proses. Saat ini memasuki riset generasi ke-6.

Pengembangan terkait riset beras hitam bertujuan untuk memperpendek usia panen beras hitam. Selama ini diketahui padi hitam memiliki masa panen yang jauh lebih lama dibanding jenis padi biasa. Jenis padi biasa usia sekitar 3 bulan sudah bisa dipanen, namun untuk jenis padi hitam ini perlu waktu  lebih lama sekitar 4-6 bulan

Sementara itu hasil riset dari generasi ke-5, masa panen beras hitam sudah bisa diperpendek lebih dari tiga minggu. Bahkan dalam generasi ke-5,  batangnya semakin pendek sekitar 15-20 centimeter. Jenis beras hitam juga lebih kokoh ketika ada terpaan angin. Pasalnya kalau tanaman terlalu tinggi maka berisiko roboh jika terkena angin.

"Yang jelas kami terus memperbaiki dan kembangkan riset tentang beras hitam dengan iradiasi untuk memperpendek masa tanam, bekerja sama dengan Badan Tenaga Atom Nasional (Batan)," tutupnya.