Maraknya hoax jelang pemilihan umum membuat resah calon presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
- Turun Menjadi PPKM Level 2, Ketua DPRD Apresiasi Kinerja Pemkot Semarang
- Ini Alasan GNPF Tidak Undang Demokrat Di Ijtima Ulama
- Praktisi Hukum: Kedudukan Dan Tugas Wapres Dengan Menteri Beda
Baca Juga
Ia mengungkapkan itu dihadapan ribuan alumni perguruan tinggi se-Jateng yang tergabung dalam Koalosi Alumni Diponegoro di Kota Lama, Semarang, Minggu (3/2/2019).
"Kabar-kabar hoax, kebohongan-kebohongan, kedustaan-kedustaan makin lama bukan makin sedikit malah makin banyak," katanya.
Pria asal Solo itu bahkan menyebut sejumlah Hoax yang sempat heboh mulai dari tujuh kontainer berisi surat suara dicoblos, selang darah dipakai berulang kali hingga kebohongan Ratna Sarumpaet.
Ia yakin masyarakat Indonesia saat ini sudah cerdas untuk memilah mana hoax dan fakta.
Tapi, ia mengingatkan bahwa kebohongan dan dusta yang makin banyak akan berbahaya.
"Tapi hari ini saya bertemu intelektual-intelektual yang beda. Dan saya harap bisa memberi pencerahan-pencerahan, karena kalau kebohongan-kebohonhan dibiarkan bisa berbahaya," ujar politisi PDIP itu.
Ia ingin Jawa Tengah jadi contoh optimisme dan kemenangan mutlak.
"Sampaikan apa saja yang sudah kita kerjakan. Jangan sampai semua itu tertutup kebohongan kebohongan dan dusta," jelasnya.
Ia berpesan untuk menyampaikan yang benar itu benar, dan yang salah itu salah.
- Menunggu Sikap Prabowo Pilih Cawapres Antara Demokrat Dan PKS
- Airlangga Lebih Mewakili Golkar Ketimbang JK
- Tokoh Pemuda Pemalang Bantu Polres Pantau Pilkades Serentak 2022