Keuntungan Industri China Naik Lewati Angka 130 Persen

Industri China berangsur-angsur pulih sejak dihantam pandemi awal tahun lalu.


Industri China berangsur-angsur pulih sejak dihantam pandemi awal tahun lalu.

Bahkan data terbaru menunjukkan bahwa keuntungan industri negara itu melonjak 137 persen tahun ke tahun selama periode Januari-Maret menjadi sekitar 1,83 triliun yuan (281,3 miliar dolar AS).

Menurut data dari Biro Statistik Nasional (NBS) yang dirilis pada Selasa (27/4), menunjukkan bahwa itu tak lepas dari permintaan bahan baku melonjak seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi, seperti dilansir dari Kantor Berita RMOL.

Pada bulan Maret, keuntungan perusahaan industri utama China tercatat naik menjadi 711,18 miliar yuan dengan peningkatan 92,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, ketika ekonomi terpukul keras oleh epidemi Covid-19.

"Pertumbuhan tajam laba industri pada kuartal pertama terutama didorong oleh meroketnya laba yang dihasilkan di sektor manufaktur bahan baku," menurut Zhu Hong, ahli statistik senior dari NBS, seperti dikutip dari CGTN, Rabu (28/4).

Karena harga komoditas curah naik dan permintaan meningkat, marjin dalam industri manufaktur bahan mentah menunjukkan tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 434 persen, memberikan kontribusi sebesar 51,5 poin persentase dari pertumbuhan laba industri secara keseluruhan pada kuartal pertama.

Sementara, Wang Dan, kepala ekonom Hang Seng Bank China mengatakan kenaikan keuntungan terjadi karena meningkatnya permintaan barang-barang yang diproduksi di China.

"Keuntungan industri pada kuartal pertama melebihi tingkat sebelum Covid dengan selisih yang besar, terutama didorong oleh meningkatnya permintaan global untuk barang-barang yang diproduksi di China," katanya.

Wang memperkirakan permintaan eksternal yang tinggi tersebut akan bertahan setidaknya hingga kuartal ketiga dengan peluncuran paket stimulus utama di AS dan UE. Dia juga mengatakan kebangkitan Covid-19 di India akan meningkatkan kapasitas produksi untuk beralih ke China, termasuk kain dan suku cadang mobil.

"Keuntungan dan produksi pasca-Covid semakin terkonsentrasi di perusahaan industri terkemuka, yang telah mendorong pertumbuhan laba di atas skala," kata Wang.

**