BI Solo Gandeng Masyarakat Ekonomi Syariah Fasilitasi Serifikat Halal

Bank Indonesia Solo bersama dengan Pemkot Surakarta, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan stakeholders terkait mengembangkan program pilot project kawasan halal berbasis komunitas dan budaya di Kampung Kauman, Solo.


Kawasan halal dirancang untuk mengembangkan produk-produk yang dipastikan kehalalannya sesuai dengan Sistem Jaminan Produk Halal. 

Program ini salah satunya menyasar pada industri kuliner Kampung Kauman yang ditujukan untuk mendukung branding Kota Solo sebagai salah satu destinasi wisata kuliner halal sekaligus meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk Kampung Kauman. 

"Kota Solo punya potensi kampung wisata, ini harus dikembangkan. Kali ini diinisiasi kawasan kuliner halal Kauman," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo saat membuka capacity building pelaku UMKM kuliner di Kauman Solo, Senin (6/12).

Indonesia berpeluang besar dalam mengembangkan industri halal dunia dengan dinobatkannya Indonesia sebagai destinasi wisata halal terbaik oleh Global Muslim Travel Index 2019.

"Untuk itu, Bank Indonesia Solo menyelenggarakan kegiatan capacity building bagi pelaku usaha kuliner yang tergabung dalam Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman (PKWBK) Solo, sekaligus sebagai persiapan (pre-even) program pilot project pengembangan Kawasan Kuliner Halal Kauman Solo," imbuh Nugroho.

Pelatihan diikuti oleh 50 anggota dan dilaksanakan pada tanggal 6-10 Desember 2021 di Kampung Kauman Solo. 

"Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas peserta lomba dalam pengelolaan usaha kuliner sehingga usahanya lebih berkembang dan siap untuk mendukung program pengembangan kawasan halal Kauman."

Ketua Paguyuban Kauman, Gunawan Wibisono menyambut, baik project Kawasan Kuliner Halal Kauman.

"Kauman kampung yang istimewa, kawasan wisata yang ada di tengah kota, kita punya alun alun, keraton, sentra batik dan kawasan religi. Dengan project kawasan halal makin memantapkan peran serta Kauman sebagai icon budaya di Solo," ungkap Gunawan.

Sejalan dengan program tersebut, mewakili BPJPH, Satuan Tugas Layanan Halal Kota Solo, Encep Moh Ilham, mendorong upaya sertifikasi halal khususnya bagi pelaku UMKM kuliner.

Setidaknya terdapat enam industri halal yang sudah ada dalam lingkup global, antara lain makanan, wisata halal, fesyen, media dan rekreasi, farmasi-kosmetika, serta keuangan. 

Sebagai ujicoba, tahun 2021 ada alokasi sertifikat halal gratis Jawa Tengah, sebanyak 3200, untuk tahun 2022 rencana akan ditingkatkan menjadi 6000 sertifikat. 

"Sampai saat ini baru ada sekira tujuh kuliner di Solo yang sudah bersertifikat halal. Masih ada puluhan lagi yang sudah proses. Ini yang akan dikejar targetnya," ungkap Encep.