- Rayu Warga, Polres Pemalang Sediakan Siomay dan Bakso Gratis saat Vaksinasi Covid-19
- Warga Demak Keluhkan Solar Tumpah di Jalan
- Nenek Rakini Ditemukan Tewas Gantung Diri
Baca Juga
Sawah yang ada di Dukuh Gambir Hadiwarno Kecamatan Mejobo sengaja dipasangi jaring.
Meski setiap petani harus merogoh saku dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, namun hal itu dinilai aman dari serangan burung.
Salah satu petani Ngasini mengamini jika tak dipasang jaring, maka dikhawatirkan bisa gagal panen.
"Ya mau gimana lagi ya. Ya pasang jaring ini. Sebab jika tak ada jaringnya akan dimakan burung emprit. Inikan sudah berisi dan harus setiap hari dijaga atau diawasi. Kalau tidak ya tidak panen, "paparnya.
Dari pantauan di lokasi, jaring selebar 5 meter dan panjang 10an meter itu terhampar di setiap barisan tanaman padi dengan menggunakan tiang bambu kecil hingga diperkirakan seluas 6 hektare lebih.
"Lebar mungkin 5 meteran. Kalau panjang ya sampai sana (sepanjang lapangan, red),"ucapnya sembari menelunjukan jari.
Pasangan jaring itu tak hanya di kawasan Hadiwarno saja. Melainkan juga ada di wilayah Kecamatan Jekulo.
Pardi petani asal Jekulo mengungkapkan, jaring ini dipasang saat tanaman sudah berusia 40an hari lebih.
"Kalau sudah muncul biji padinya dipasang jaring. Ya sekitaran usia 40an hari lebih lah. Ini yang harus dijaga,"ucapnya.
Selain jaring, para penggarap sawah juga memasang kaleng bekas dengan tali. Yang nantinya bisa ditarik untuk menakuti hama burung.
"Tergantung petani. Jika belum punya uang, ya pasang kaleng bekas yang ditarik tali untuk mengusir burung,"paparnya.
- Tanah Pesisir Terus Turun Picu Banjir Rob di Wilayah Pantura
- RPH Salatiga Terima 122 Hewan Kurban Untuk Disembelih Oleh 'Juleha'
- Pemkot Semarang Imbau Warga Sembelih Qurban Di RPH