Kibarkan Bendera Pertarungan, Hartopo-Mawahib Siap Gulingkan Paslon Koalisi Gajah

Cabup Hartopo (Berompi) membangun konsolidasi para relawan pendukungnya di salah satu rumah warga di Desa Bacin, Kecamatan Bae.
Cabup Hartopo (Berompi) membangun konsolidasi para relawan pendukungnya di salah satu rumah warga di Desa Bacin, Kecamatan Bae.

Duet pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati HM. Hartopo dan Mawahib siap mengibarkan bendera pertarungan untuk menggulingkan Paslon lain yang didukung koalisi raksasa dengan 7 partai politik (Parpol) pengusungnya.


Meski bermodal 14 kursi dan hanya didukung 3 parpol pengusung dan partai nonparlemen, namun kondisi itu tak membuat HM Hartopo dan H. Mawahib yang berpasangan dalam Pilkada Kudus 2024 tak gentar sedikitpun.

Bahkan Hartopo dan Mawahib yang diusung Partai Gerindra, Golkar dan Demokrat ini, siap mendulang simpati masyarakat untuk memenangkan kontestasi perebutan kursi Bupati dan Wakil Bupati Kudus 2024.

Mantan Bupati Kudus HM Hartopo pun mengaku optimistis bisa memenangkan Pilkada Kudus 2024, meski dikeroyok banyak partai yang mendukung Paslon sebagai rivalnya.

Dalam Pilkada tahun ini, Hartopo dan Mawahib hanya memiliki dukungan dari tiga partai parlemen yang masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) meninggalkan Partai Amanat Nasional. Selain itu, Hartopo disuntik dukungan dari partai non parlemen, yakni Perindo, Prima, PBB dan PSI.

“Bagi saya tidak masalah, meski jumlah kursi partai pengusung kami hanya 14 kursi dan jauh dibandingkan paslon lain yang memiliki dukungan 31 kursi parpol DPRD,” ujar Hartopo kepada wartawan usai pertemuan dengan para relawannya di Desa Bacin, Kecamatan Bae, Selasa (27/8) malam.

Mantan Bupati Kudus HM Hartopo optimistis memenangkan Pilkada Kudus 2024

Rasa percaya diri Hartopo siap memenangkan Pilkada Kudus tahun ini memang sangat beralasan. Sebab mantan Bupati Kudus periode lalu ini sukses ditahbiskan sebagai pemenang di Pilkada lima tahun sebelumnya.

Kala itu, Hartopo yang berpasangan dengan HM Tamzil memiliki dukungan kursi parpol di DPRD Kudus yang juga sedikit. Namun demikian, ia tampil mengejutkan karena bisa menggaet simpati masyarakat hingga menang Pilkada.

Bersama Mawahib yang akan mendamping sebagai Cawabup, Hartopo tenang namun pasti terus melakukan sosialisasi dan penggalangan dukungan kepada masyarakat Kota Kretek.

Selain memanaskan mesin partai, Paslon yang mengusung tagline TOP Berkah ini juga memaksimalkan jaringan relawan yang pernah membantu saat Pilkada sebelumnya. Simpul-simpul organ relawan ini dirangkul kembali untuk membantu pemenangan Hartopo dan mawahib di Pilkada Kudus.

Dari dinamika politik yang terjadi di Kudus, dukungan dari DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memberikan rekom resmi kepada Paslon Hartopo dan Mawahib ternyata tidak tegak lurus dengan jajaran pengurus PSI di daerah.   

DPC PSI Kudus terang-terangan membelot dari keputusan DPP PSI yang justru mengalihkan dukungan kepada pasangan Sam’ani dan Bellinda yang diusing koalisi gemuk.

Usai habis masa jabatannya sebagai Bupati Kudus periode 2018—2023 lalu, Hartopo menyebut awal-awalnya tidak berniat maju kembali mencalonkan diri sebagai bupati. Ia beralasan akan focus kepada keluarga dan keinginannya menggeluti dunia bisnisnya. Karena itu, Hartopo tidak terlalu agresif untuk mendaftar dalam penjaringan bakal cabup-cawabup ke parpol-parpol.

Seiring dinamika waktu, Hartopo mengaku mendapat perintah dari kiai kharismatik di Kudus. Kemudian Hartopo juga ‘ditembung’ secara langsung oleh Nusron Wahid selaku politisi Partai Golkar untuk maju berpasangan dengan adiknya H Mawahib.

“Selain mendapat dawuh (Perintah) romo kiai, tokoh sekelas pak Nusron Wahid meminta saya maju mendampingi adiknya H Mawahib. Jadi, saya akhirnya memutuskan untuk maju,” terang Hartopo.

Hartopo juga membocorkan alasan tidak mendaftar dalam penjaringan bakal calon bupati di Desk Pilkada PDIP Kudus sebagai partai yang telah membesarkan namanya.

“Saya pernah dipecat oleh PDIP dan sampai sekarang rehabilitasinya masih belum keluar. Bagaimana saya mau mendaftar ke PDIP, wong rehabilitasi saya belum keluar. Ya pastinya akan ditolak,” ucapnya.

Hartopo menegaskan bersama Mawahib siap mendaftarkan diri ke KPU Kudus pada hari terakhir tahapan pendaftaran Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kudus pada Kamis 29 Agustus 2024.

Meski bermodal 14 kursi dan 3 parpol pengusung dan partai nonparlemen, tak membuat Hartopo gentar sedikitpun bertarung di Pilkada Kudus.