Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un telah menyampaikan ucapan permintaan maaf kepada rakyat Korea Selatan atas pembunuhan seorang pejabatnya.
- Inggris Berduka Atas Pembunuhan David Ames
- Prabowo: Masyarakat Hati-Hati Kalau Terima Tawaran Keuntungan
- Prosesi Pemakaman Shinzo Abe Telan Biaya Hingga Rp178 Miliar
Baca Juga
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un telah menyampaikan ucapan permintaan maaf kepada rakyat Korea Selatan atas pembunuhan seorang pejabatnya.
Direktur Keamanan Nasional di Cheong Wa Dae atau Gedung Biru, Suh Hoon pada Jumat (25/9) mengungkap, Kim telah menyampaikan pesan resmi kepada Presiden Moon Jae-in.
Pesan tersebut disampaikan melalui komunike yang dikirim Departemen Front Unifikasi Utara yang ditujukan ke kantor kepresidenan Seoul.
"Saya meminta maaf kepada Presiden Moon Jae-in dan rekan senegaranya di Selatan atas insiden malang yang terjadi di perairan kami," demikian pernyataan Kim yang dikutip dari Korea Herald.
Dalam komunike tersebut, Korea Utara mengonfirmasi laporan berita Korea Selatan mengenai adanya pegawai negeri yang dibunuh oleh tentara Korea Utara.
Selain itu, Suh juga mengatakan, Korea Utara memberi tahu Korea Selatan mengenai hasil penyelidikan terkait kronologi insiden tersebut. Melalui pesannya, Kim menjelaskan, pasukannya yang beroperasi di dekat perbatasan laut antar-Korea melepaskan lebih dari 10 tembakan pada pejabat Korea Selatan yang masuk ke perairan utara sesuai dengan prosedur.
Pihaknya membakar barang mengambang yang membawa pria tersebut dan bukan tubuhnya. Sehari sebelumnya, Kamis (24/9), Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengonfirmasi bahwa pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menghilang dari kapal inspeksi sejak Senin siang (21/9).
Menurut Kepala Staf Gabungan, Jenderal Ahn Young-ho, pejabat berusia 47 tahun tersebut diduga melompat ke laut pada Senin untuk membelot ke Korea Utara. Pada Selasa (22/9) pukul 15.30, pejabat tersebut kemudian menemukan anggota kru kapal Korea Utara mengenakan masker gas dan menanyainya dari kejauhan di laut.
Hingga pada Selasa malam, perangkat pengawas Korea Selatan yang terpasang di pulau Yeonpyeong menangkap adanya api dan militer menemukan tubuh pria tersebut. Pada Rabu (23/9), Korea Selatan telah mengirim pesan ke Korea Utara atas kasus tersebut melalui saluran komunikasi antara Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC) yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara. Demikian dikutip dari Kantor Berita RMOL.
- Diplomat Nigeria Sempat Memukul Petugas Imigrasi Indonesia
- Indonesia Cermati Keputusan Australia Bangun Kapal Selam Nuklir
- Ada Laboratorium Milik AS yang Dicurigai jadi Sumber Virus Corona