Klaster baru Covid-19 ditemukan di Pondok Pesantren (Ponpes) di Kota Semarang. Sebanyak 19 orang pengurus terkonfirmasi positif virus corona.
- Vaksinasi Difabel dan ODGJ Masih di Angka 2.500 Orang
- Kasus Covid-19 di Purbalingga Mulai Merangkak Naik
- Cegah Bahaya Narkoba, Politisi Golkar Firman Soebagyo Desak BPOM Perketat Peredaran Rokok Elektrik Vape
Baca Juga
Klaster baru Covid-19 ditemukan di Pondok Pesantren (Ponpes) di Kota Semarang. Sebanyak 19 orang pengurus terkonfirmasi positif virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam, mengatakan indeks kasusnya bukan dari dalam kota Semarang, melainkan dari luar kota.
Selain itu, 19 orang yang terpapar hanya pengurus Ponpes dan keluarga, karena memang para santri belum hadir ke Pesantren.
"Indeks kasusnya dirawat di rumah sakit di kabupaten tetangga kita, teridentifikasi langsung kita telusuri. Memang cukup banyak sih yang positif 19 orang, tapi ini sudah separoh yang sudah negatif," jelas Hakam, Selasa (6/10/20).
Setelah terkonfirmasi positif, lingkungan Ponpes dilakukan penyemprotan disinfektan hingga tracing ke semua anggota keluarga terdekat. Nyatanya, tidak hanya satu keluarga saja yang tinggal dalam lingkungan Ponpes.
"Saya selalu wanti-wanti sama temen-temen dari kemenag atau kecamatan, sekarang ini yang harus diwaspadai adalah mobilitas siapapun, santri, pengurus atau pengantar itu harus di waspadai," ungkapnya.
Hakam menjelaskan, jika sebuah pondok pesantren tidak mengijinkan santri dan pengurusnya pulang ke daerah masing-masing, justru akan lebih aman dan dapat memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19
"Kalau ada ponpes, santrinya gak pernah pulang, pengurus juga ada di situ, aman sebetulnya, tapi kalau ada yang mobilitasnya tinggi, gak tertib protokol kesehatan, itu yang menjadi faktor resiko, dimanapun, kita gak ngomong ponpes aja," pungkasnya.
- Varian Baru Covid-19 Terdeteksi di Jateng, Prokesnya Harus Diperketat
- Vaksin Jenis Jhonson & Jhonson Sudah Mulai Disuntikkan
- Beredar Video Vaksinator Tak Suntikan Vaksin, Ini Tanggapan DKK Semarang