Ratusan mahasiswa berbagai elemen kampus di Solo raya, yang tergabung dalam Sorak (Solo Raya bergerak) menggelar aksi mengkritisi demokrasi.
- Antisipasi Berkembangnya Paham Radikal, Polres Sukoharjo Gelar Dialog Lintas Agama
- Jembatan Kaligawe Dibuka, Siap Dilalui Untuk Arus Mudik
- DPRD Kota Semarang Nilai Belum Ada Sinkronisasi Terkait Penataan Pasar Johar
Baca Juga
Aksi bergerak dari berbagai sumber dengan titik kumpul Tugu Kartasura, Sukoharjo, Senin (28/10), mulai pukul 15.00 wib.
"Demokrasi kita sakit. Kita bawa 10 tuntutan untuk pemerintah. Saat ini reformasi kita dikorupsi. Kita harus bergerak untuk menyelamatkan demokrasi," kata Muhammad Iss, humas aksi.
Sepuluh tuntutan aksi antara lain tolak pasal bermasalah dalam semua rancangan RUU yang kontroversi, batalkan pimpinan KPK bermasalah, tolak jabatan sipil TNI Polri, stop militerisme, stop kriminalisasi aktivis, stop perusakan lingkungan, tuntaskan pelanggaran HAM, usut kematian aktivis, selesaikan konflik agraria dan pendidikan gratis demokratis.
"Bertepatan momen Sumpah Pemuda kami sampaikan tuntutan ini untuk Indonesia lebih baik," tandasnya.
Meski sempat memacetkan jalan raya simpang ke Semarang dan Jogjakarta, namun aparat melakukan rekayasa jalan.
Ratusan aparat juga dikerahkan untuk mengamankan aksi, dipimpin langsung oleh Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yuga.
"Kita pengamanan sesuai protap, kita amankan masyarakat yang melakukan aksi dan masyarakat pengguna jalan," tandas Kapolres.
- Polwan Polres Grobogan Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan
- Cegah Korupsi, KPK 'Awasi' Pemkot Semarang
- Polrestabes Semarang Sasar Kawasan Argorejo Bentuk Kampung Tangguh Narkoba