Semarang - Berbagai pihak menganggap karya wisata atau study tour sekolah di kalangan pelajar justru merugikan dan dinilai tidak perlu.
- 25 Siswa Di Batang Berhasil Dapatkan Program Kerja Magang Ke Jepang
- Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim: Ekosistem Dirgantara Berdaulat Dan Kompetitif Di Kawasan ASEAN
- Berangkatkan Ribuan Pelajar Magang Ke Jepang, Gubernur Luthfi Pesan Agar Mereka Jaga Nama Baik
Baca Juga
Hal ini mendapatkan perhatian, Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin. Gus Yasin mengatakan, kegiatan seperti itu jika terselenggara biasanya sudah atas kesepakatan orang tua dan sekolah. Maka, akan dikembalikan lagi tetapi pihak ikut mendukung dan sebagai penyelenggara harus bertanggung jawab bila mengadakan study tour.
"(Kegiatan) study tour harus betul-betul memerhatikan keselamatan anak-anak," katanya.
Selama ini, Gus Yasin mengaku telah sering menerima keluhan masyarakat mengenai study tour tidak perlu harus ada dan membebani orang tua siswa. Selain itu, ada banyak pungutan lain di luar kegiatan sekolah, juga dianggap tidak harus ada oleh banyak orang tua.
Masalah keberatan dari orang tua murid, Gus Yasin menjelaskan, kemudian hal itu dihimpun sebagai bahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah dalam mengambil kebijakan. Sejauh ini pun, Disdikbud Jateng sudah mulai membuka kanal aduan memberikan pelayanan masyarakat menyampaikan keluhan dan saran.
Untuk saat ini, Gus Yasin menyebut, masih akan mengkaji ulang aturan tersebut. Perlu di dalam peraturan akan dilihat Pemprov Jateng, bakal mengkaji plus-minusnya dari kegiatan study tour. Hal ini melihat, karena ada hal baik di mana siswa-siswi bisa melakukan pembelajaran luar ruang dengan mengenal materi dan berkegiatan.
Tetapi sisi negatifnya, Wagub Gus Yasin merasa khawatir persoalan keselamatan pelaksanaan study tour, akan ada upaya sebagai pencegahan dan kesiapan menyusun kebijakan. Dengan akan melibatkan berbagai instansi terkait berkolaborasi.
"Semoga dalam waktu dekat ini bisa kita rumuskan bersama-sama dengan berbagai instansi terkait. Misalnya di Dishub ada program edu-trip dengan memanfaatkan layanan bus trans Jateng di sepanjang koridor yang beroperasi. Kemudian Disporapar dapat mengemas pariwisata berbasis edu-wisata berkolaborasi dengan Disdikbud," kata Gus Yasin.
- Satbinmas Ops Aman Candi 2025 Edukasi Masyarakat Di Berbagai Lokasi Strategis
- TNI-Polri Dan Pemkab Sukoharjo Karya Bakti, Bersihkan Pasar Cuplik Dan Saluran Irigasi
- Program Pertanian Rutan Banjarnegara, Ladang Pembinaan Bagi Warga Binaan