Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) berdiri sesuai cita-cita para ulama. Selain itu, salah satu organisasi keagamaan ini sebagai wadah umat Islam mempelajari, mengamalkan dan menyebarkan ajaran Islam.
- Ini Arahan ‘Khusus’ Bidkum Polda Jateng untuk Anggota Polres Demak
- Upaya Pemerintah Untuk Melindungi Data Warga
- Ungkap Kasus Pelaku Pornografi Di Hari Anak Nasional; Irjen Pol Ahmad Luthfi Tunjukkan Komitmen Perlindungan Anak
Baca Juga
Paparan tersebut diungkapkan Mahawib, anggota Komisi E DPRD Jateng, saat menjadi pembicara agenda wawasan kebangsaan yang diikuti ratusan anggota LDII Kudus, di aula Ponpes Baitul Qudus Desa Panjang, Kecamatan Bae, Senin (27/5).
“LDII ini bagian dari kita, keluarga dalam satu negara. Mereka (LDII) juga murni menyebarkan dan mengamalkan Islam berdasarkan Alquran dan Hadis. Selain itu, berlatar belakang budaya masyarakat Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Mahawib.
Untuk mewujudkan Indonesia sesuai Pancasila serta menghadapi ancaman global seperti spyware dan ajaran-ajaran susupan melalui sosial media, kata Mahawib, maka berbagai cara dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi kedaulatan negara.
Sebagai ormas keagamaan, Mawahib mengharapkan LDII menjadi bagian dari pilar penjaga dan pilar-pilar kebangsaan untuk NKRI. Melalui kegiatan wawasan kebangsaan dan bela negara ini, sangat penting dilakukan.
“Selain bersilaturahmi, kita secara rutin menebarkan pentingnya wawasan kebangsaan untuk menjaga nasionalisme dan keutuhan berbangsa," kata Mawahib yang juga Bakal Calon Bupati (Bacabup) Kudus.
Mawahib juga mengajak masyarakat turut mengambil peranan penting menghadapi ancaman global, baik psywar dan ajaran-ajaran susupan melalui sosial media yang mana perkembangan teknologi saat ini sangat pesat.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD LDII Kabupaten Kudus, Muhammad As'ad mengakui, agenda wawasan kebangsaan merupakan salah satu dari 8 klaster program kerja LDII pusat sebagai wujud pengabdian LDII terhadap bangsa.
"Meskipun LDII domainnya di bidang agama dan dakwah, namun nomor satunya ini adalah wawasan kebangsaan. Karena tanpa adanya itu semua, kegiatan ibadah tidak akan berhasil dan berjalan dengan lancar," ucapnya.
Dalam agenda yang menggandeng Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ini, diperlihatkan bagaimana cara memelihara kerukunan berbangsa. Kemudian solidaritas dan cinta produk dalam negeri sebagai bentuk nasionalisme.
"Intinya pembinaan wawasan kebangsaan, bagaimana semua stakeholder termasuk LDII didalamnya berkontribusi menciptakan stabilitas berbangsa dan bernegara diantaranya terbuka dan inklusi terhadap keberadaan di tengah masyarakat," tukasnya.[R}
- Wacana Pemekaran Wilayah, DPRD Jateng Belum Buat Bahasan
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tangani Kemiskinan, Ada Beragam Bantuan
- Ketua DPRD Jateng Sumanto Beri Perhatian Terhadap Efisiensi Anggaran