Ratusan ustaz ustazah di Kabupaten Batang belajar metode baru belajar Alquran yaitu teknik Fashoohati. Total ada 600-an guru TPQ yang belajar ilmu dari Kaliwungu, Kendal itu.
- Kakanwil Kemenkumham Jateng Jamin Tidak Ada Praktik KKN dalam Seleksi Calon Taruna
- Ketua MPR RI: Kampus Harus Ciptakan Pengusaha Baru
- Data Serapan Anggaran Covid-19 Berbeda, Ketua DPRD Jateng Panggil Bappeda Dan BPKAD
Baca Juga
“Kalau teknik belajar Fashoohati itu pembacaan huruf sesuai asalnya. Dan metode ini inshallah, anak lebih cepat membaca Al -quran," kata koordinator Fashoohati kabupaten Batang, Ubaidi di hotel Dewi Ratih, Minggu (21/11).
Ia menyebut, metode belajar membaca Alquran ada beberapa antara lain Yanbu'a dari Kudus, Iqra dari Jogja, Qiroati dari Pekalongan dan Fashoohati dari Kendal. Metode Fashoohati diajarkan langsung KH Ahmad Baduhun Badawi Al-Hafizh.
Ia merupakan pengarang kitab Fashoohati dan Pengasuh Pondok Pesantren Tahaffudhuk Qur'an Miftahul Huda, Kaliwungu, Kendal. Para pengajar metode Fashoohati harus punya sertifikat dan sanad yang jelas.
"Kelebihan metode ini adalah, yang belajar pasti ada kelulusan. Nah, saat kelulusan paling tidak hafal Juz Amma," tuturnya di sela-sela launching dan bimbingan Tlteknis (Bimtek) Fashoohati Kabupaten Batang.
Pihaknya juga melantik koordinator pengajar Fashoohati di 11 kecamatan di Batang. Harapannya metode tersebut bisa berkembang di Kabupaten Batang.
Wakil Bupati Suyono menyambut baik metode baru belajar Alquran di Kabupaten Batang. Apalagi, katanya, metode itu bisa membuat para murid atau santri lebih cepat menghafal.
"Ini adalah sebuah inovasi yang membuat anak lebih cepat mengerti. Saya berharap para pengajar konsisten mengajar untuk membentuk budi pekerti dan akhlak anak didiknya," tuturnya.
- Wali Kota Semarang Minta Segera Tangani Banjir di Muktiharjo
- Polres Grobogan Luncurkan 19 Kampung Tangguh TPPO
- Pemkot Semarang Sudah Bangun Hampir 7 Ribu RTLH