Pameran Food & Hotel Indonesia (FHI) 2023 telah sukses digelar dari 25 – 28 Juli 2023 lalu di seluruh hall Jakarta International Expo (JIEXPO) dengan menarik lebih dari 36 ribu pengunjung.
- Pupuk Subsidi Terbatas, Petani Diminta Pakai Pupuk Organik
- Pemkab Rembang Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Nataru
- Buat Klinik Cyber UMKM, Pemkot Pekalongan Buka Marketplace
Baca Juga
Tak hanya itu, pameran juga diramaikan oleh lebih dari 750 perusahaan yang terdiri dari lebih dari 450 perusahaan lokal atau nasional dan lebih dari 300 perusahaan luar negeri dari 31 negara/wilayah yang bergerak di bidang industri perhotelan (Hospitality), makanan dan minuman (food & beverages atau F&B).
Pameran ini dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA.
Dalam sambutannya, Sandiaga menyebut FHI 2023 merupakan pameran industri F&B dan perhotelan terbesar di Asia Tenggara dan yang paling ditunggu banyak pihak.
“Kami mengapresiasi semangat dari pelaku industri yang turut meningkatkan roda perekonomian dan melalui event FHI ini, mengenalkan produk unggulan Indonesia ke pelaku industri lain dan investor,” ungkap Sandiaga pada Opening Ceremony FHI 2023.
Menurut Sandiaga, kehadiran FHI yang bersinergi dengan pemerintah merupakan bentuk kepedulian terhadap industri F&B dan perhotelan, sekaligus mendorong pelaku usaha untuk terus berinovasi menggunakan bahan-bahan unggulan asli Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Ir. Putu Juli Ardika MA., juga menyampaikan bahwa industri makan dan minum (F&B) merupakan motor utama pertumbuhan industri pengolahan non migas di Indonesia.
Triwulan pertama 2023 industri F&B tumbuh 5,35% yang sejalan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yakni 5,03%.
Ia menjelaskan, industri F&B memberikan nilai positif pada neraca perdagangan yakni mencapai nilai 11,48 miliar dollar AS.
Industri ini sendiri berada pada posisi ketiga investasi yang paling menarik di Indonesia dengan nilai investasi sebesar 19,6 triliun rupiah yang mampu menyerap 5,7 juta tenaga kerja.
“Industri F&B ini multilayer effect, kebijakan pemerintah dibuat untuk meningkatkan daya saing, memperluas akses pasar dan pengurangan hambatan ekspor. Sedangkan dukungan pemerintah terhadap pameran berskala internasional seperti FHI adalah upaya peningkatan ekspor dari sisi permintaan,” ungkap Putu.
Event Director FHI 2023 Juanita Soerakoesoemah menjelaskan, dalam rangka mendukung industri F&B dan hospitality di Indonesia yang terus bertumbuh, FHI merespon dengan tanggap melalui hadirnya kembali pameran ini di tahun 2023.
“Mulai tahun ini, FHI secara resmi menjadi ajang tahunan (annually), yang sebelumnya hadir setiap dua tahun sekali. Kehadiran FHI setiap tahunnya akan memberikan akses lebih untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing pelaku usaha di pasar global,” jelas Juanita.
Juanita lalu mengatakan salah satu kunci suksesnya gelaran FHI adalah banyaknya jalinan bisnis yang terjadi selama pameran berlangsung.
Sejatinya, pameran ini mempertemukan pelaku industri dan calon customer, agar terjadi pembicaraan hingga perjanjian bisnis yang difasilitasi oleh Business Matching Programme dari FHI.
Yakni platform bagi pengunjung dan customer untuk dapat melakukan pertemuan bisnis secara privat dengan perusahaan peserta pameran.
“Selama pameran berlangsung telah terjadi lebih dari 450 business meetings dari berbagai usaha dalam industri hospitality dan F&B,” ujar Juanita.
Juanita menambahkan dalam mendukung pertumbuhan bisnis di sektor tersebut, FHI 2023 telah menghadirkan beragam acara pendukung yang digelar bersama partner asosiasi maupun komunitas professional di industri.
Ia menerangkan bahwa semua yang hadir di FHI 2023 berkesempatan lebih untuk belajar langsung dari para ahli sekaligus menjalin koneksi dengan para profesional.
- Tekan Subsidi Salah Sasaran, Pendataan QR Code Pertalite Diperluas
- Disdag Targetkan Perpindahan Pedagang Pasar Johar Pada Bulan Ini
- Bank Indonesia Lengkapi Perpustakaan dengan Pojok Braille