Pelemahan nilai tukar rupiah yang diakibatkan faktor eksternal memang tidak bisa dihindari oleh bangsa ini. Akibatnya, rupiah sempat melemah hingga tembus angka Rp 15 ribu per dolar AS beberapa waktu lalu.
- Stabilkan Harga, Pj Bupati Batang Bareng Bulog Sebar Ribuan Ton Beras Medium
- Semen Gresik Beri Apresiasi UMKM Terkokoh Rembang yang Tembus Omzet Rp 1 Miliar
- Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Masyarakat Didorong Gunakan Energi Baru Terbarukan
Baca Juga
Pengamat ekonomi dari Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) Christianto Wibisono menjelaskan bahwa faktor eksternal itu hanya bisa diselesaikan jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping berdamai.
"Ya kalau faktor Global di luar kekuasaan kita. Kalau global itu perlu Presiden Donald Trump dan Xi Jinping," jelasnya di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta, Rabu (12/9).
Namun demikian, dia berharap Indonesia bisa memanfaatkan Sidang International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (Bank Dunia) yang digelar di Bali pada 9 hingga12 Oktober mendatang.
Dalam forum itu, sambungnya, Indonesia harus punya peranan penting dalam susunan baru strategi perekonomian. Dengan demikian, Indonesia ikut naik kelas dan menjadi negara yang dipandang bisa ikut menyelesaikan krisis global.
"Bisa ikut menentukan arsitektur keuangan global ini yang jarang orang mengerti. Karena dianggapnya sidang ini cuma begini begitu. Ini ada masalah keuangan yang akan dibicarakan di situ bagaimana merombak arsitektur keuangan global," tandasnya.
- BI Yakin GPN Tidak Matikan Bisnis Master Card Cs
- Indosat Catat Pendapatan Rp37,4 Triliun Hingga Triwulan Ketiga
- Pj Gubernur: Ekonomi Jateng Tumbuh Positif Sebesar 4,92%