Mimbar bebas digelar perwakilan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk memperingati 15 tahun meninggalnya aktivis HAM, Munir Sahid Thalib atau dikenal dengan nama Munir.
- Pemprov Jateng Andalkan Program Inovatif "Tuku Lemah Oleh Omah" dalam Ajang PPD 2024
- Kabupaten Batang Butuh 30 Ribu Mangrove untuk Cegah Abrasi
- Prestasi KAI: Modernisasi Infrastruktur Dan Penghematan Waktu Perjalanan Ribuan Jam Per Hari
Baca Juga
Korlip aksi, Muhammad Riski Al Malik sebut aksi keprihatinan ini digelar sebagai upaya untuk tetap merawat ingatan dan menolak lupa atas kasus-kasus pelanggaran Hukum dan HAM yang masih belum tuntas sampai saat ini.
"Mimbar bebas ini merupakan sarana kita untuk merawat ingatan dan menolak lupa atas semua kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia," jelasnya di sela-sela aksi, Selasa (10/9) sore.
Disebutkan juga oleh Riski, bulan September merupakan bulan kelam bagi penegakkan hukum dan HAM di tanah air.
Banyak permasalahan pelanggaran HAM seperti tragedi Tanjung Priok, Semanggi II, juga kasus Munir.
Pihaknya juga memiliki harapan agar pemerintah lebih serius lagi menyelesaikan kasus-kasus HAM yang belum tuntas.
Pihaknya juga mempertanyakan kepada pemerintah yang sudah berjanji untuk menuntaskan kasus HAM masa lalu, termasuk kasus Munir.
"Kami memiliki harapan pada pemerintah pak Jokowi di periode ke dua ini segera penuhi janjinya. Pada periode pertama lalu sudah menjanjikan mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM yang belum selesai," tandasnya.
Mimbar bebas juga diwarnai dengan pembacaan puisi untuk mengenang Munir yang dibacakan oleh peserta aksi secara bergantian. Mereka juga membawa beragam poster yang berisi 'kebenaran akan selalu hidup meskipun dilenyapkan'.
- Ajak Napi dan Tahanan, Rutan Salatiga Gotong Royong Resik-resik Lingkungan Hunian
- Akibat Tanggul Jebol, Ribuan Hektar Lahan Terendam, Petani Pasrah
- Wali Kota Salatiga Minta Dibentuk Tim Reaksi Cepat Bencana