Pedagang Pasar Johar nampak mulai menempati lapak di Johar Utara dan Johar Tengah hasil pengundian secara online beberapa waktu lalu. Namun demikian terlihat masih banyak lapak pedagang yang masih kosong dan belum ditempati oleh si empunya.
- Semen Gresik Beri Penghargaan untuk Inovator Terbaik
- 2023, Semen Gresik Catatkan Peningkatan Laba Bersih Secara Signifikan
- Transaksi UMKM Jateng Naik 1,5 Kali Lipat, Tokopedia dan Pemprov Jateng Hadirkan Gerakan #BangkitBersama
Baca Juga
Terlihat beberapa pedagang seperti pedagang konveksi, jam, kacamata hingga perabotan masih menata dagangan, namun ada pula yang sudah mulai berjualan.
Adalah Yusuf, seorang pedagang konveksi yang sudah menempati lapak sejak sebulan yang lalu. Yusuf mengaku langsung pindah ke lapak baru begitu mendapat notifikasi lapak sesuai dengan arahan dari Dinas Perdagangan.
"Tapi pasarnya masih sepi kok, sampai sekarang ya baru menerima beberapa pembeli saja, itu saja memang sudah langganan saya," kata Yusuf kepada RMOLJateng, Kamis (28/10).
Yusuf menyebut jika sudah sekitar 70 persen pedagang masuk ke Johar maka suasana Johar akan kembali ramai.
Senada, Arif juga mengakui jika suasana Pasar johar masih sepi dan pengunjung pasar juga masih sangat sedikit. Selain masih belum banyak pedagang yang masuk, proses pembangunan sebagian pasar yang belum selesai, misalnya pembangunan pagar, juga membuat pasar terlihat sepi.
Selain itu sekat-sekat yang melingkupi pasar Johar juga membuat orang mengira Pasar Johar belum beroperasi.
"Akses masuk pasar juga baru lewat samping yang dibuka, bagian depan juga ditutup, pengennya akses masuk dari depan itu juga ada, jadi orang tahu, tapi semoga saja seiring berjalannya waktu, orang akan tahu sendiri," tuturnya.
Meski Johar Utara dan Johar Tengah adalah bnagunan cagar budaya, dirinya mengaku tidak sulit untuk menata dagangan sesuai dengan ketentuan bangunan cagar budaya. Sementara, Yusuf masih menggunakan tali rafia untuk menggantung dagangannya berupa pakaian.
"Tidak ada kesulitan, kami justru berterima kasih sudah bisa kembali ke pasar johar lagi yang sudah dikangenin masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Semarang, Mujoko Raharjo mengatakan hingga saat ini sudah ada 1.090 pedagang yang sudah mengajukan berita acara serah terima kunci lapak, kios dan los. Sedangkan pedagang yang sudah masuk tercatat sekitar 300 orang.
"Kalau yang sudah dapat lapak dan sudah serah terima kunci ya kami minta segera masuk saja," kata Mujoko.
Kendala dilapangan diakuinya masih ada, misalnya tentang keamanan barang dagangan, karena kondisi lapak memang masih terbuka.
Namun demikian, Mujoko melihat sudah ada beberapa pedagang yang mulai menambah perkakas di lapaknya sesuai dengan ketentuan bangunan cagar budaya. Pihaknya berharap semua pedagang bisa masuk di akhir bulan Oktober.
Sedangkan untuk sekat-sekat yang masih melingkupi bangunan pasar Johar, Disdag akan berkoordinasi dengan Dinas Penataan Ruang untuk bisa membuka sekat berupa seng bekas pembangunan.
"Nantinya bakal dibangun pagar keliling, dan untuk pintu masuk ada dua yakni dari Pedamaran dan Alun-Alun Johar. Sedangkan depan akan ditutup sebagai tanggul saat musim hujan," ungkapnya.
Mujoko mengatakan untuk menggeliatkan kembali Pasar Johar, Disdag akan membantu promosi kepada masyarakat dengan mengirimkan surat kepada para OPD Kota Semarang untuk datang berbelanja di Pasar Johar.
Sementara terkait dengan pedagang yang masih berpolemik, nantinya Disdag akan mengakomodir pedagang yang belum menerima lapak dan akan berusaha menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi pedagang.
"Kalau pengundian ulang tidak bisa. Mungkin nanti yang tidak sesuai peruntukannya yang akan diundi ulang," tandasnya.
- Trafik Data Indosat Diperkirakan Naik 20 Persen Saat Libur Lebaran
- Genangan Banjir Pergi, Kegiatan Perekonomian Di Pasar Genuk Menggeliat Lagi
- 143 UMKM Ramaikan Banyumas Culture Carnaval 2023