Masyarakat Kendal dikmbau meningkatkan kewaspadaan dampak cuaca ekstrim La Nina.
- Dua ODGJ di Salatiga Berhasil Dibujuk untuk Vaksin Covid-19
- Program Omah Baca Nawala, Dorong Kembali Budaya Membaca di Masyarakat
- Warga Gendayakan, Kini Terbebas dari Krisis Air Bersih
Baca Juga
Masyarakat Kendal dikmbau meningkatkan kewaspadaan dampak cuaca ekstrim La Nina.
BPBD Kendal mencatat bencana yang terjadi pada Tahun 2020 sejak bulan Januari hingga 4 November 2020 ada sebanyak 62 kejadian banjir, 24 kejadian tanah longsor, dan tujuh kejadian angin kencang atau puting beliung.
Bencana ini terjadi di beberapa wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal.
"Saya imbau kepada semua pihak dan masyarakat Kendal agar selalu menerapkan prinsip kesiapsiagaan dan meningkatkan kesadaran mitigasi bencana. Ini sudah masuk musim penghujan ditambahi dengan efek dari La Nina, cuaca menjadi ekstrim," Sekda Kendal, Moh Toha saat memimpin Apel Siaga Bencana di Alun-alun Kendal, Jumat (6/11).
Moh Toha menjelaskan, warga sudah harus mengantisipasi sejak dini terjadinya bencana alam, terutama melakukan pengecekan diwilayah yang berpotensi bencana alam, seperti banjir dan longsor.
"Jadi harus sudah ada antisipasi dini karena bencana alam dapat mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat kapan saja dan dimana saja untuk segera ditangani," jelasnya.
Sekda menambahkan, penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama.
Masyarakat harus diikut sertakan didalam proses penanggulangan bencana alam.
Untuk itu, perlu membangun kesadaran bersama dalam upaya meningkatkan kemandirian dan keswadayaan masyarakat.
Saya himbau kepada OPD, semua stakeholder dan seluruh warga Kendal, untuk meningkatkan kewaspadaan sedini mungkin dan antisipasi lebih awal, dengan melakukan koordinasi antar instansi, serta mempersiapkan personil maupun peralatan yang diperlukan. Jika terjadi bencana alam, lakukan upaya penyelamatan dan evakuasi korban dengan cepat dan tepat, serta mitigasi bencana baik pada saat pra bencana, tanggap darurat (saat bencana) dan pasca bencana,†tambahnya.
Kepala BPBD Kendal, Sigit Sulistyo mengatakan, daerah yang rawan longsor berada di eks kawedenan Sukorejo dan Boja sementara rawan banjir ada di wilayah bawah.
Awal musim hujan ini banjir sudah terjadi akibat luapan sungai setelah wilayah atas diguyur hujan. Informasi dari BMKG, efek dari La Nina ini ada peningkatan 40 persen," katanya.
Dalam menghadapi bencana alam, BPBD Kendal akan terus berkoordinasi dengan unsur PMI, TNI, Polri dan relawan siaga bencana.
"Apel siaga ini salah upaya untuk saling koordinasi dengan instansi terkait dalam menghadapi bencana alam. Ini tugas dan tanggungjawab bersama," pungkasnya.
- Antisipasi Berbagai Gangguan, Pengusaha Rental Mobil Jateng-Jabar Jalin Kolaborasi
- Kecelakaan Motor vs Truk, Jalanan Kabupaten Batang Renggut 2 Nyawa Dalam Sehari
- Antisipasi Kepadatan di Rest Area, Polda Jateng Batasi Pemudik 30 Menit