Tangisan sejumlah taruni dan Taruna SMK Pelayaran Wira Samudra pecah usai mendengar hasil mediasi dengan pihak yayasan.
- Kapolsek Wonogiri Sosialisasikan Pencegahan Perundungan Di SMPN 6
- Pelajar MAN Batang Bergantian Aktivasi Identitas Kependudukan Digital
- Pelaksanaan Digitalisasi Perpustakaan Setelah Pelantikan Kepala Perpusnas
Baca Juga
Mereka mendapat kabar bahwa pihak yayasan dan sekolah tidak berani menjamin masa depan para taruna.
"Hasil mediasi masih sama seperti sebelumnya, kami disuruh belajar tapi pihak yayasan tidak berani menjamin masa depan kami hingga mendapat ijazah ANT dan ATT," kata perwakilan siswa, Syarief Hidayatullah di Jl Kokrosono No 70, kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Kamis (10/1).
Ia dan perwakilan taruna meminta maaf pada ratusan temannya.
Ia juga meminta menyampaikan hal itu pada masing-masing orangtua.
Selain tangisan, sejumlah taruna yang tampak emosi sempat menutupi mobil pihak yayasan dengan spanduk protes.
Tapi, aksi itu dicegah, sebagai gantinya, poster protes itu ditempel di depan gerbang dan ruang kelas.
"Yang pasti kami berharap pak gubenur atau pihak terkait bisa turut membantu kami, menjamin masa depan kami," ujarnya.
Syarif menuturkan akan berkomunikasi dengan para taruna untuk memperjuangkan masa depan mereka.
"Kami akan memperjuangkan masa depan kami kalaupun pihak yayasan atau sekolah tidak berani menjamin," jelasnya.
Sebelumnya, ratusan taruna SMK Pelayaran Wira Samudra berdemonstrasi di depan sekolah di Jl Kokrosono No 70, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Kamis (10/1/2019).
Mereka terancam tak bisa ikut ujian untuk mendapat ijazah ANT dan ATT karena pembongkaran fasilitas sekolah. Ijazah itu syarat utama bekerja di bidang kelautan dan pelayaran.
Hingga berita ini diunggah, pihak yayasan belum bisa dikonfirmasi.
- Tak Ada Kepala Dapur, Program Prabowo di Wonogiri Masih 'Kabur'
- Ajak Jaga Kebersihan, Anggota Pramuka Kwarran Batang Bagikan Tong Sampah Bermotif
- Wali Kota Semarang Cek PTM Hari Pertama