Melestasikan Batik Purbalingga Lewat Workshop

Industri Batik di Purbalingga terus bergeliat. Ini ditandai dengan semakin banyaknya pembatik yang bermunculan di berbagai desa serta apresiasi positif dari masyarakat terhadap Batik Purbalingga.


"Geliat positif dari pembatik dan juga masyarakat ini perlu digaungkan ke lebih banyak lagi elemen masyarakat, biar Batik Purbalingga khususnya semakin lestari dan bisa menjadi usaha yang menguntungkan," kata Owner Galeri Purwita, Rizki Purwitasari, Selasa, (16/10).

Cara Galeri Purwita untuk lebih menggaungkan Batik Purbalingga adalah menggelar Workshop Membatik Cap. Workshop membatik secara gratis ini digelar di workshop Galeri Purwita yang ada di Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari.

Workshop membatik yang menyasar pembatik pemula ini jadi bagian dari Hari Batik Nasional serta menyemarakan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga di Tahun 2018.

Ini adalah tahun kedua Galeri Purwita mengelar workshop batik. "Workshop ini juga menjadi upaya untuk menggugah para pebatik di desa yang meninggalkan batik karena dinilai tidak menguntungkan. Padahal masih prospektif kok," kata Rizki.

Peserta Workshop Membatik Cap belajar dari mengenal teknik dan praktik mencap batik sampai dengan praktik mewarna dengan teknik mencolet. Motif yang dipakai dalam pelatihan ini adalah motif Batik Lawa khas Purbalingga.

"Menggunakan cap Batik Lawa menjadi cara Galeri Purwita untuk mengenalkan batik motif khas Purbalingga. Harapannya, warga di desa juga ikut bangga dengan batik khas Purbalingga," kata Rizki.

Salah satu peserta Workshop Membatik Cap, Syarah mengaku senang mengikuti pelatihan membatik. Ini baru pertama ia mengikuti pelatihan seperti itu. "Ternyata membatik membutuhkan proses yang panjang," katanya.

Peserta lainnya, Uji juga antusias mengikuti workshop. Ia sudah penasaran dengan proses pembuatan batik sejak lama. "Nanti coba saya sampaikan ke ibu-ibu di Desa Majapura yang masih punya waktu luang untuk ikut belajar membatik," kata Uji.