Pembentukan Dewan Pendidikan Nasional (DPN) yang bertujuan
menyelaraskan dunia pendidikan dengan kebutuhan industri mendapat
dukungan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri.
- Dicari Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas Guna Tekan Angka Kecelakaan
- Prodi Humas dan Prodi Sistem Informasi FTI UKSW Terakreditasi Unggul
- Gelar Workshop di Tegal, DPR RI Temukan Lima Satuan Pendidikan Tegal Belum Optimalkan Digitalisasi Dana BOS
Baca Juga
Pembentukan DPN merupakan langkah yang bagus, namun nantinya yang dikedepankan jangan upaya pembentukannya, melainkan pelaksanaan fungsinya," kata Menaker Hanif saat menerima inisiator pembentukan DPN di Kantor Kemnaker, Senin (2/7) dikutip dari Kantor Berita Politik
Dijelaskan Menaker, dasar pembentukan DPN adalah untuk membantu pemerintah menyatukan tujuan pendidikan di Indonesia.
"Jadi supaya pendidikan di Indonesia itu satu tujuan dan nyambung dengan dunia industri," ujarnya.
Produk dari DPN, tutur Menaker, adalah kajian-kajian yang dapat digunakan untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia supaya selaras dengan industri.
Hanif menambahkan, selama ini pendidikan di Indonesia diselenggarakan oleh banyak pemangku kepentingan, misalnya pendidikan di Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Dikti.
"Ini kenyataan di lapangan, mereka melihat pelaksanaan pendidikan belum sesuai kebutuhan pasar kerja, jadi ini bukan pendidikan vokasi saja, tetapi pendidikan secara umum," kata Hanif.
Diakui Menaker, salah satu permasalahan tenaga kerja di Indonesia adalah ketidaksesuaian antara lulusan dengan kebutuhan pasar, sehingga keberadaan DPN sangat diperlukan.
Sehingga dengan dibentuknya DPN, ungkap Menaker, kedepannya pendidikan di Indonesia diharapkan lebih terarah dan lulusannya mudah diserap oleh dunia industri.
"Saya menaruh
harapan yang besar terhadap pendidikan di Indonesia. Apapun jenis
pendidikannya, baik formal maupun informal, yang penting dapat
meningkatkan kompetensi sehingga tenaga kerja Indonesia dapat masuk
dunia kerja dengan mudah," tutup Menaker.
- Bantu Mahasiswa Terdampak Pandemi, Nazhir Wakaf Bagikan 165 Tablet
- Kluster Sekolah Jadi 28 Titik, Pemkot Solo Hentikan PTM
- PPDB Selesai, Ganjar Minta Jangan Ada Pelonco