- Bukan Orang Miskin, Jangan (Lagi) Membeli LPG Bersubsidi...
- Siap Hadapi Lonjakan Logistik Akhir Tahun, JNE Pekalongan Buka Kantor Cabang Baru
- Raih Penghargaan Subroto, Irwan Hidayat: Bukti, Kami Serius Kelola Energi
Baca Juga
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui saat ini kondisi stok beras memang menipis. Pemicu kenaikan harga ini dikarenakan masih dalam awal musim tanam. Saat ini, beras premium dijual diharga Rp85.000/ 5 kilogram.
"Jadi memang ya saya keliling ke mana-mana di Jateng dan kemarin di Jatim, Bekasi sama Pak Presiden waktu itu, memang beras premium, beras lokal, harganya naik. Sampai hari ini masih bergerak naik," kata Zulhas sidak di pasar Bulu Jalan Mgr Sugiyopranoto, Kota Semarang mengecek stok dan harga beras pada, Selasa (20/2).
Zulhas mendengarkan keluh kesah para pedagang soal kelangkaan beras.
"Ya karena beras lokal yang diminta itu produksinya turun, diperkirakan Januari sampai Maret. Dibanding tahun lalu, itu 2 juta (ton) lebih bedanya, artinya turun karena pindah musim. Yang harusnya (masa tanam sampai panen) Januari-Maret ini, tapi jadi Maret-Mei. Sehingga barangnya langka, barangnya sedikit, jadi harganya naik,” ucap dia.
Pihaknya tengah berkoodinasi dengan Bulog untuk segera menyediakan beras berlabel SPHP atau beras subsidi dijual berkisar Rp11.000/ kilogram. Dirinya pun meminta kepada masyarakat untuk tidak panik karena pemerintah akan menggelontorkan beras sebanyak 250 ton.
"Pemerintah membanjiri pasar dengan SPHP atau beras bulog yang bersubsidi. Dijual berkisar Rp10.900 perkilo. Jadi konsumen masyarakat bisa alternatif. Kalau mahal sekali dia bisa beli beras subsidi yang kualitasnya tidak kalah," paparnya.
Dia mengatakan, untuk stok beras di bulan Ramadan, Bulog juga telah melaporkan mempunyai stok sebanyak 2 juta ton. Ia memastikan kualitas beras tersedia ini juga tidak kalah dengan beras premium.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menambahkan, beras saat ini masih menjadi salah satu komiditi yang harganya tinggi. Untuk di Kota Semarang, ketersediaan beras saat ini juga masih dalam menunggu masa panen.
"Karena memang masa tanam dan panen mundur, diperkirakan bulan Maret. Kemudian kalau Bulog Insya-Allah harganya, karena ini kan disubsidi oleh pemerintah, sehingga tetap di bawah HET," terangnya.
- Lima Kereta Api Favorit Pemudik
- Ahok Pastikan Pertalite Tidak Dihapus
- BI Solo Gandeng Masyarakat Ekonomi Syariah Fasilitasi Serifikat Halal