Sejumlah sepeda jadul terparkir rapi di halaman Museum Prof Dr Soegarda Purbakawatja. Barisan sepeda onthel tersebut langsung menarik perhatian masyarakat yang lewat.
- HM Rohaini Dorong Pemkot Semarang Promosikan Museum Kota Lama di Kalangan Pelajar
- Dinas Pariwisata Demak Gelar Safari Wisata Ke Desa Candirejo
- Pejabat Pariwisata Dan 25 Pengusaha Demak, Aliansi Baru Yang Siap Guncang Industri Lokal
Baca Juga
Sementara sepeda onthel terparkir, tidak kurang dari 20 orang mendengarkan penjelasan Registar Museum Prof Dr Soegarda Purbakawatja, Anita Pita tentang sejarah Purbalingga. "Hayo, siapa yang tahu peninggalan sejarah di sekitar Alun-alun ini," tanya Anita Pita, Selasa (16/10).
Di kawasan alun-alun, memang terdapat banyak benda bersejarah. Seperti Pendapa Dipakusuma, Masjid Agung Darussalam, SMP Negeri 1 Purbalingga, Gedung Ahmad Dahlan, Lembaga Permasyarakatan hingga Alun-alun itu sendiri.
Anita Pita menjadi guide bagi peserta trip Ngepit Bareng Jelajah Kota Lama Purbalingga. Event wisata sejarah ini digelar oleh Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Purbalingga.
GenPI Purbalingga menggandeng Komunitas Purbalingga Sehat Pit Onta "Puspito" dan Komunitas MTMA PUrbalingga untuk menggelar trip dengan ngontel bersama. Jelajah ngepit bareng ini memiliki destinasi Makam Arsantaka, Tugu Kebangunan dan Krekop Purbalingga.
Di destinasi tersebut, Anita Pita menjelaskan tentang sejarah Purbalingga di era Kolonial Belanda. Menurut dia, Purbalingga punya peran penting ketika zaman Belanda tersebut.
Salah satunya ditandai dengan adanya gedung Markas Kodim 0702/Purbalingga dan Kerkof atau Krekop yang tidak lain adalah kuburan Belanda. Markas Kodim 0702 dulunya merupakan tempatnya Asisten Residen.
"Di Krekop ini kebanyakan perempuan dan anak-anak. Kebanyakan juga nggak bisa teridentifikasi, karena marmer namanya hilang," jelas Anita kepada peserta trip yang kebanyakan adalah anak muda ini.
"Purbalingga punya banyak peninggalan Belanda karena dulunya kota ini adalah sebagai salah satu kota pekabaran Injil di zaman kolonial," sambung Anita Pita saat ada di Krekop.
Salah satu peserta trip yang juga anggota GenPI Purbalinga, Anisa Rosdiana mengaku senang ikut trip karena bisa mengetahui dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Purbalingga dan kisahnya.
Sekjen Puspito, Wargianto mengapresiasi event Ngepit Bareng Jelajah Kota Lama Purbalingga. Bahkan, tidak hanya Puspito yang ikut dalam agenda ini, tapi juga ada sejumlah komunitas onthelis dari berbagai wilayah di Kota Perwira.
Ketua GenPI Purbalingga, Bangkit Wismo menjelaskan, trip wisata sejarah ini berupaya mengenalkan konsep wisata sejarah. GenPI Purbalingga menilai, banyak destinasi wisata sejarah di wilayah kota yang bisa dieksplor.
"Purbalingga tidak hanya punya destinasi wisata alam dan buatan saja, tetapi juga punya destinasi wisata sejarah yang menarik untuk digali. Konsep wisata sejarah sangat potensial," katanya.
Di luar itu, sambung Bangkit, Ngepit Bareng Jelajah Kota Lama Purbalingga ini menjadi bagian dari semangat untuk menyemarakan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga yang akan jatuh pada Desember 2018 mendatang.
- Ada Kapal Terdampar di Pantai Sicepit Batang, Ternyata Warung
- Sumur Panguripan, Tempat Berkah Yang Dikenal Mampu Sembuhkan Penyakit Akibat Ilmu Hitam
- Hendi Serahkan Piala Pemenang Trisakti Tourism Award