Dalam rangka memperingati 10 Muharram 1446 Hijriyah, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Nderek Guru atau Ndaru Kabupaten Tegal mengadakan acara sholawatan dan santunan anak yatim di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa). Meskipun hujan deras mengguyur, antusiasme masyarakat tak surut sedikitpun.
- Hadapi Pilkada 2024, PDI Perjuangan Kabupaten Tegal Gelar Konsolidasi Internal Selama 3 Hari
- Inovatif, RSI PKU Muhammadiyah Tegal Hadirkan Mini ICU dan Fisioterapi di Peresmian Gedung Pengadilan Slawi
- Gandeng Sampoerna, Pemkab Tegal Latih 200 UMKM Agar Melek Digital
Baca Juga
Acara ini dihadiri oleh Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Habib Zaidan bin Haidar bin Yahya, serta Hadroh Sekar Langit. Selain itu, hadir pula Sekretaris Jenderal Relawan Nderek Guru (Ndaru) Rohadi, Wakil Ketua DPC Ndaru Kabupaten Tegal sekaligus Bakal Calon Bupati Tegal M Adhi Prasetyo, unsur Forkopimda Kabupaten Tegal, dan tamu undangan lainnya.
Acara dimulai dengan sholawatan bersama yang dipimpin oleh Habib Zaidan bin Haidar bin Yahya dan diiringi oleh Hadroh Sekar Langit sekitar pukul 20.00 WIB.
Meskipun sempat diguyur hujan deras, hal ini tidak menyurutkan semangat masyarakat yang hadir. Mereka tetap bertahan di tengah lapangan Trasa, beberapa menggunakan alas duduk berbahan plastik untuk melindungi diri dari hujan.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Relawan Nderek Guru (Ndaru), Rohadi, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada masyarakat Kabupaten Tegal atas antusiasme yang luar biasa.
"Saya sangat berterima kasih kepada warga Kabupaten Tegal karena antusias yang luar biasa. Sekitar pukul 19.15 WIB mulai gerimis, hujan, mulai reda dan hujan lagi, tapi kondisi tersebut tidak menyurutkan antusias warga untuk tetap di lokasi mengikuti Sholawatan sampai selesai," ungkap Rohadi dalam keterangan yang diterima RMOL Jateng, Jumat (19/7) pagi.
Rohadi juga menjelaskan sedikit tentang Relawan Ndaru yang diasuh langsung oleh Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Nama Ndaru atau Nderek Guru memiliki makna cahaya keberuntungan.
Nderek berarti ikut atau mengikuti, dan Guru adalah sosok guru yang diteladani. Dengan mengikuti ajaran atau nasihat guru, diharapkan para santri dan jemaah dapat menemukan cahaya keberuntungan.
Pada kesempatan 10 Muharram 1446 Hijriyah ini, Rohadi mengajak semua yang hadir untuk mendekatkan diri kepada guru, mempelajari ilmunya, dan meneladani perilakunya, sehingga mendapatkan ikatan lahir dan batin dengan guru.
"Alhamdulillah atas izin Allah SWT, kami bisa menyelenggarakan acara Sholawatan dan Santunan Anak Yatim dalam rangka memperingati 10 Muharram 1446 Hijriyah. Sedangkan untuk jumlah anak yatim yang diberikan santunan kurang lebih seratusan anak," terang Rohadi.
Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya tiba di lokasi acara sekitar pukul 23.00 WIB dan langsung memberikan tausiyah di hadapan warga yang setia menunggu. Tausiyah yang disampaikan memberikan pencerahan dan motivasi kepada masyarakat untuk terus memperkuat keimanan dan ketakwaan, serta saling membantu sesama.
- Rayakan HUT Perhutani Ke-64, KPH Pekalongan Barat Mengajak Peningkatkan Kinerja Sehingga Sesuai Target
- Pelantikan Bupati Dan Wakil Tegal Diperkaya Dengan Bersholawat
- Sambut Kapolres Baru, Polres Tegal Kota Gelar Tradisi Pedang Pora