Paguyuban Admin Media Sosial Kendal melakukan bedah rumah milik seorang janda, Suriyah warga RT 7 RW 2 Kelurahan Kalibuntu Wetan Kecamatan Kendal, Minggu (28/7).
- Antisipasi Berbagai Gangguan, Pengusaha Rental Mobil Jateng-Jabar Jalin Kolaborasi
- Bebani Warga, DLH Batang Minta Tiap Pasar Punya Tempat Pembuangan Sampah Sendiri
- Gelar Pelatihan Teknis, Dinas ESDM Jateng: PLTS Atap Kurangi Tagihan Listrik
Baca Juga
Bedah rumah yang dilakukan puluhan relawan pegiat medsos dibantu warga.
Tak ketinggalan, Bupati Kendal, Mirna Annisa, yang saat itu menyaksikan pembongkaran juga ikut membantu bersama warga.
Bupati Kendal, Mirna Annisa, mengapresiasi kegiatan bedah rumah yang dilakukan oleh pegiat medsos.
Menurutnya kegiatan sosial yang dilakukan oleh masyarakat sendiri justru yang lebih tepat sasaran.
"Kegiatan sosial seperti ini sangat bagus ya dan patut kita apresiasi. Kepedulian terhadap sesama harus ditingkatkan lagi dan harus digalakkan," katanya.
Mirna meminta agar pemkab Kendal ikut dilibatkan jika ada kegiatan sosial yaitu dengan berkoordinasi melalui OPD terkait.
"Data kita kan terbatas, jadi kalau ada informasi seperti ini tolong langsung bisa berkoordinasi dengan dinas terkait. Beri kami masukan dan data asal yang valid," tambahnya.
Koordinator lapangan, Nizam Zaman mengatakan, bahwa salah satu anggota keluarga rumah yang dibedah adalah anggota grup fesbuk Sedulur Ngopi.
Suatu saat menjadi tuan rumah untuk pertemuan anggota grup. Melihat kondisi rumah yang cukup memprihatinkan, akhirnya diusulkan untuk dilakukan bantuan bdah rumah.
"Melihat kondisi rumahnya yang memprihatinkan, akhirnya anggota Sedulur Ngopi bersama Paguyuban Admin Kendal sepakat untuk melakukan bedah rumah ini," katanya.
Paguyuban Admin Medsos Kendal tidak hanya aktif di dunia maya, namun sering melakukan kegiatan sosial.
Salah satu pembinanya adalah Kapolres Kendal, AKBP Hamka Mappaita.
Sementara itu Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kendal, M. Noor Fauzie mengatakan, bahwa di kabupaten Kendal masih ada sekitar 40 ribu yang masih tidak layak huni.
Mengingat anggaran Pemda maupun pemerintah terbatas, maka agar program rehab rumah cepat tuntas tentu harus ada kepedulian dari pihak lain, seperti perusahaan ataupun swadaya masyarakat.
"Program bantuan rehab RTLH itu tiap tahun dianggarkan tapi jumlahnya terbatas dan sudah diusulkan tahun sebelumnya melalui Musrenbang. Kalau bantuan yang sifatnya mendadak seperti ini, kami hanya bisa menyampaikan bantuan melalui Baznas atau CSR perusahaan," jelasnya.
Diperkirakan, bedah rumah ini akan selesai dalam waktu tiga hingga empat hari ke depan.
Rumah milik Suriyah ini dihuni oleh delapan orang dan berukuran kecil, kondisinya pun sangat memprihatinkan.
- Miliki Lebih dari 10 Kamar, Rumah Kos Wajib Bayar Pajak
- Mulai Pukul 24.00 WIB Malam Ini, Siaran Televisi Analog Akan Dimatikan
- Paskah Aman dan Damai, Polresta Surakarta Terjunkan Personel Gabungan