Adanya mitos tidak jantan lagi, menjadi kendala dalam menyosialisasikan KB Vaksektomi di Kota Salatiga.
- Div Humas Polri : Cegah Paham Radikalisme Tanggungjawab Bersama
- Pemkab Batang Digelotorkan Rp12 M Perbaiki Jalan
- PPT Seruni Siapkan Pendampingan Psikologis Bagi Keluarga Almarhum Iwan Boedi
Baca Juga
Adanya mitos tidak jantan lagi, menjadi kendala dalam menyosialisasikan KB Vaksektomi di Kota Salatiga.
"Masih ada mitos di masyarakat, jika bapaknya jalani vaksektomi nanti tidak jantan lagi. Padahal tidak demikian. Apalagi untuk menjalani KB Vaksektomi ada sejumlah ketentuan diantaranya telah memiliki keturunan atau usia tertentu," ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (DP3A) Kota Salatiga Henny Mulyani, saat menerima kunjungan Anggota Komisi A DPRD Kota Salatiga, Kamis (25/2).
Henny mengatakan, vaksektomiadalah salah satuKBpermanen yang bisa dijalani oleh seorag pria untuk mencegah terjadinya hamil pada pasangan.
Salah satu metode kontrasepsi ini bersifat permanen, namun tidak menghalangi para pria untuk melakukan ejakulasi dan orgasme. Dengan melakukan vasektomi, maka wanita tidak akan mengalami kehamilan.
Selain adanya mitos itu, upaya menyosialisasikan KB bagi kaum adam ini juga terkendala adanya pandemi Covid-19.
Meski demikian, DP3A Kota Salatiga tetap optimis meski menghadapi beragam kendala.
"Tahun lalu, ada 5 orang yang bersedia jalani vaksektomi. Tahun ini kita harapkan bisa lebih banyak lagi," tandasnya. [sth]
- Banjir di Jalan Dr Cipto Semarang, Aktivitas Warga Terganggu
- Gibran Sebut Lebaran di Solo Kondusif dan Penuh Toleransi
- Pandemi Covid, Angka Kemiskinan Purbalingga Naik