Negara Didesak Stop Eksploitasi Bumi Oleh Korporasi

Solidaritas Perempuan memperingati Hari Bumi Sedunia dengan menuntut negara menghentikan pengerusakan bumi untuk investasi, industrialisasi, melindungi kearifan dan kedaulatan perempuan dalam mengelola bumi. 


Ketua Badan Eksekutif Solidaritas Perempuan, Puspa Dewy mengungkapkan bahwa perempuan berkaitan erat dengan konteks kehancuran bumi. Keterkaitan itu dapat terjadi karena rusaknya bumi hingga menyebabkan iklim dan tingginya bencana ekologis semakin memiskinkan kaum perempuan.

"Di tengah krisis iklim dan tingginya bencana ekologis yang semakin memiskinkan perempuan, Pemerintah tetap melamggengkan pola pembangunan eksploitatif yang bertumpu pada investasi dan industrialisasi. Sementara pola pengelolaan alam oleh perempuan dan masyarakat yang selama ini menjaga keberlanjutan bumi tidak diakui dan justru dihilangkan," ujarnya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/4) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL

Lebih lanjut Puspa mengatakan bahwa negara harus menyelamatkan bumi dari eksploitasi korporasi dan mengembalikan kedaulatan perempuan.

"Penghancuran bumi oleh aktivitas korporasi yang eksploitatif dan merusak ekosisten kehidupan tidak hanya menghasilkan kerusakan lingkungan dan ekologi tetapi juga penghancurab terhadap sistem sosial, budaya dan kearifan lokal perempuan," lanjutnya.

Puspa pun menegaskan bahwa negara harus mengambil tindakan tegas untuk penyelamatan bumi dan kedaulatan negara dengan cara menyelesaikan konflik agraria secara berkeadilan bagi perempuan dan melakukan aksi nyata mengurangi emisi serta industrinya.

"Pengerusakan bumi hanya dapat dilakukan dengan menghentikan koorporasi yang mengeksploitasi bumi, merusak lingkungan dan melanggar HAM. Negara harus menyelesaikan konflik agraria secara berkeadilan bagi perempuan, serta melakukan aksi nyata pengurangan emisi dengan mengurangi industrinya serta mengembalikan kedaulatan pengelolaan sumber daya alam ke tangan negara dan rakyat utamanya perempuan," tukasnya.