Beberapa bangunan Keraton Solo kondisinya semakin memprihatinkan. Bahkan beberapa bangunan utama memiliki sejarah tinggi juga terancam roboh. Terlihat beberapa kayu penyangga atap di patah dan menggantung.
- Walikota Solo Beri Pendampingan Bagi Korban Pencabulan Mantan Dirut PDAM Toya Wening Solo
- Dandim Sukoharjo: Pendaftaran Tamtama TNI AD 2025 Dibuka, Ini Syaratnya
- BFI Ride Kampanyekan Gaya Hidup Sehat di Semarang
Baca Juga
Ketua Eksekutif Lemabag Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi, bicara blak-blakan mengenai kondisi beberapa bangunan keraton rusak parah.
"Kondisi bangunan Sasana Mulya saat ini masuk dalam kondisi waspada," papar Kanjeng Wira kepada RMOLJateng, Senin (1/1).
Menurutnya, pasca hujan dan angin beberapa hari lalu terjadi di Kota Solo berdampak pada jatuhnya kayu utama dari pendopo Sasana Mulya.
Saat ini kondisi kayu sudah menggantung, jumlahnya sendiri ada dua. Kemudian patahan kayu diatas makin terlihat sehingga bagian usuk berlubang karena keropos makin terbuka.
Pihaknua berinisiatif memasang tanda dilarang masuk dengan memasang tanda seperti police line untuk mencegah masuk ke pendopo Sasana Mulyo karena khawatir kembali roboh.
"Akhirnya demi keamanan kita pasang tanda bahaya semacam police line untuk mencegah orang masuk ke pendopo karena sangat berbahaya," paparnya.
Langkah cepat diambil pihak LDA dengan menugaskan pada abdi dalem untuk sementara bangunan disangga dengan bambu besar agar tidak mengalami keruntuhan.
Langkah selanjutnya ditopang dengan puluhan bambu bambu untuk memperkuat supaya di atasnya bisa dinaiki untuk tenaga agar bisa menurunkan genteng dan meneliti bagian kayu yang rusak.
Terutama di bagian atap kedua, karena atap kedua tersebut 'gondelane' (berkait) pada atap pertama. Padahal atap pertama sudah keropos semua dan rawan ambrol.
"Ini suka tidak suka duwe duit ora duwe duit harus segera ditangani. Karena kondisinya sangat emergency," tandasnya.
Dengan kondisi ini lanjut Kanjeng Wira menunjukkan usulan dari Lembaga Dewan Adat, dalam hal ini Ketua LDA Gusti Wandansari berulangkali meminta kepada pemerintah supaya revitalisasi didahulukan pendopo Sasana Mulya plus Sanggabuana.
"Karena sekarang revitalisasi kraton solo, rencanannya baru mau menyentuh alun-alun utara dan selatan. Padahal pendopo sasana mulyo inu sudah tidak bisa ditawar lagi dan harus segera ditangani. Ya akhirnya kita tangani sendiri dulu sembari kita berkoordinasi dan pelaporan kepada instansi terkait yang membidangi itu," pungkasnya.
- DPU Kota Semarang Akui Belum Terbitkan Perijinan Pembangunan Jembatan
- 487 Pelaku UMKM Daya Tarik Wisata Purbalingga Terima Bansos Sembako
- Mamah Dedeh Bahas Ibadah Qurban di Masjid As Safar Rest Area Heritage 260B Brebes