Beberapa bangunan Keraton Solo kondisinya semakin memprihatinkan. Bahkan beberapa bangunan utama memiliki sejarah tinggi juga terancam roboh. Terlihat beberapa kayu penyangga atap di patah dan menggantung.
- Polda Jateng Siapkan 4600 Vaksin Perhari Bagi Buruh Pabrik di Soloraya
- Kapolres Demak Menutup Lomba MTQ
- 103 Pengendara Terjaring Operasi Patuh Candi Langsung Dapat Vaksin dari Polres Sukoharjo
Baca Juga
Ketua Eksekutif Lemabag Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi, bicara blak-blakan mengenai kondisi beberapa bangunan keraton rusak parah.
"Kondisi bangunan Sasana Mulya saat ini masuk dalam kondisi waspada," papar Kanjeng Wira kepada RMOLJateng, Senin (1/1).
Menurutnya, pasca hujan dan angin beberapa hari lalu terjadi di Kota Solo berdampak pada jatuhnya kayu utama dari pendopo Sasana Mulya.
Saat ini kondisi kayu sudah menggantung, jumlahnya sendiri ada dua. Kemudian patahan kayu diatas makin terlihat sehingga bagian usuk berlubang karena keropos makin terbuka.
Pihaknua berinisiatif memasang tanda dilarang masuk dengan memasang tanda seperti police line untuk mencegah masuk ke pendopo Sasana Mulyo karena khawatir kembali roboh.
"Akhirnya demi keamanan kita pasang tanda bahaya semacam police line untuk mencegah orang masuk ke pendopo karena sangat berbahaya," paparnya.
Langkah cepat diambil pihak LDA dengan menugaskan pada abdi dalem untuk sementara bangunan disangga dengan bambu besar agar tidak mengalami keruntuhan.
Langkah selanjutnya ditopang dengan puluhan bambu bambu untuk memperkuat supaya di atasnya bisa dinaiki untuk tenaga agar bisa menurunkan genteng dan meneliti bagian kayu yang rusak.
Terutama di bagian atap kedua, karena atap kedua tersebut 'gondelane' (berkait) pada atap pertama. Padahal atap pertama sudah keropos semua dan rawan ambrol.
"Ini suka tidak suka duwe duit ora duwe duit harus segera ditangani. Karena kondisinya sangat emergency," tandasnya.
Dengan kondisi ini lanjut Kanjeng Wira menunjukkan usulan dari Lembaga Dewan Adat, dalam hal ini Ketua LDA Gusti Wandansari berulangkali meminta kepada pemerintah supaya revitalisasi didahulukan pendopo Sasana Mulya plus Sanggabuana.
"Karena sekarang revitalisasi kraton solo, rencanannya baru mau menyentuh alun-alun utara dan selatan. Padahal pendopo sasana mulyo inu sudah tidak bisa ditawar lagi dan harus segera ditangani. Ya akhirnya kita tangani sendiri dulu sembari kita berkoordinasi dan pelaporan kepada instansi terkait yang membidangi itu," pungkasnya.
- Transportasi Aman: Polres Tegal Gelar Ramp Check Untuk Armada Bus Slawi
- Jelang Libur Lebaran 2024, KAI Daop 6 Yogyakarta Cek Lintasan Kereta
- Kontingen Garuda Satgas Indo RDB XXXIX-F Monusco: Lambang Ketangguhan dan Kemanusiaan di Kongo