Meski Pemkab Kendal telah beberapa kali melakukan operasi pasar, namun harga gula pasir di Kabupaten Kendal masih terpantau tinggi. Per kilogram gula pasir masih dijual dengan harga Rp 16.000 - Rp 17.000.
- Teknologi Tekstil Terbaru Dukung Inovasi Industri Tekstil Berkelanjutan Indonesia
- Konsumsi BBM Subsidi Dibatasi, Pengamat Minta Pertalite Hanya Untuk Sepeda Motor
- PT Labda Anugerah Tekstil Raih Dua Rekor MURI Dan Sertifikasi OEKO TEX STeP
Baca Juga
Tingginya harga gula melampaui batas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500 di Kendal sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Bahkan, saat awal ramadhan gula pasir di tingkat pedagang pasar tradisional sempat menyentuh angka Rp 20.000 per kilogram.
Padahal lebih dari 5 ton stok gula sudah didistrubusikan di 3 kecamatan di Kendal oleh PT Industri Gula Nusantara (IGN) Cepiring Kendal untuk operasi pasar gula.
Pemerintah Kabupaten Kendal bersama Dinas Perdagangan, Satgas Pangan dan juga PT IGN mencoba menstabilkan tingginya harga gula.
Sedikitnya 10 ton lebih gula raw sugar sudah didistribusikan pada 3 kecamatan di Kendal.
Namun harga gula tak kunjung turun ke batas harga yang telah ditentukan.
Direktur PT IGN Cepiring Kendal, Burhan Murtaki mengatakan, sepanjang ramadhan pihaknya bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jateng dan Satgas Pangan sudah beberapa kali melakukan operasi pasar gula pasir.
Sebanyak 50 ton gula pasir sudah didistribusikan di beberapa daerah, seperti Solo, Kabupaten Semarang, Demak dan juga Kendal.
Di Kendal, lebih dari 5 ton gula sudah didistribusikan. Rencananya lebih dari 10 ton gula pasir akan dioperasikan merata di Kendal.
"Kita langsung operasikan stok gula yang ada ke konsumen langsung. Dengan harapan bisa memutus rantai distribusi gula pasir agar harga kembali normal segera mungkin," katanya pada Operasi Pasar Gula di kecamatan Boja, Rabu (13/5).
Selain harga gula pasir, sejumlah komoditi kebutuhan pokok masyarakat juga masih terpantau tinggi.
Kepala Dinas Perdagangan Kendal, Subaedi, mengatakan harga bawang merah saat ini masih terpantau tertinggi mencapai Rp 40.000 - Rp 45.000 perkilogramnya.
"Harga bawang memang masih tinggi dan ini dipengaruhi oleh stok dari petani yang minim lantaran hasil panen yang menurun. Di Kendal saja tidak panen, kita ambilnya dari Brebes, Jawa Timur dan sejumlah daerah lain," katanya.
Subaedi menjelaskan sulit untuk menekan harga bawang merah hingga lebaran nanti.
Selain bawang merah, harga daging ayam mendekati lebaran naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 32.000.
Harga cabai rawit hijau masih di angka Rp 40.000 per kilogram. Sedangkan telur masih stabil di angka Rp 20.000, serta cabai keriting dan rawit merah masih di angka Rp 15.000 - Rp 20.000.
"Kita telah lakukan upaya semaksimal mungkin agar harga stabil dan tetap terjangkau warga. Untuk gula pasir mudah-mudahan lebaran nanti bisa turun hingga Rp 15.000," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Kendal Mirna Annisa mengatakan, pihaknya telah melakukan monitoring di beberapa pasar tradisional di Kendal. Meliputi pasar Sukorejo, Weleri, Boja, dan pasar pagi Kaliwungu.
Mirna mendengar keluhan pedagang yang merasakan harga bawang merah yang terlampau tinggi.
Para pedagang menyebut harga bawang merah berkisar Rp 40.000 - Rp 45.000. Bahkan Mirna menemukan harga bawang merah di pedagang pasar Boja mencapai Rp 50.000 perkilogram.
"Ada yang jual Rp 50 ribu di pedagang pasar bagian depan. Namun kalau di dalam pasar variasi ya Rp 40 ribu - Rp 45 ribu," katanya.
Hingga saat ini, sejumlah harga kebutuhan pokok masih relatif stabil. Diperkirakan harga kebutuhan pokok akan melonjak menjelang hari lebaran.
- Resmi Dibentuk, ASISI Jateng Siap Kebut Sertifikasi Anggota
- Jelang Nataru, Mbak Ita Kerahkan Camat Turun ke Pasar
- Daop 6 Lakukan Pemeriksaan Jalur KA Pasca Gempa di Wilayah DIY