Optimalkan Pelayanan, Dirut Bank Jateng Minta Adanya Pendekatan Budaya

Menginjak usia ke-56 tahun, Bank Jateng berniat mengoptimalkan peran dan kontribusi di Masyarakat Indonesia.


Hal itu ditegaskan oleh Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, dalam diskusi publik bertajuk ‘Mengoptimalkan Bank Jateng’ di kantor pusat Bank Jateng.

Kita tidak hanya sekedar mencari terobosan. Namun kita juga perlu menggarisbawahi sikap kita dalam melayani masyarakat, agar masyarakat tetap nyaman dengan pelayanan kita," kata dia, Rabu (10/4).

Tak hanya itu, Supriyatno menambahkan perlu adanya pendekatan kebudayaan secara intens dalam melayani masyarakat.

Dia menilai, hal itu akan memberikan nilai lebih di mata masyarakat. Menurutnya, pendekatan budaya secara intens tidak dapat dilakukan oleh banyak Bank besar lainnya.

Perlu sentuhan budaya di BPD. Saya kira forum ini akan mengamplifikasi dan kita lihat ke dalam untuk mengoreksi diri," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pembicara diskusi, Prie GS, mengatakan kepemimpinan secara rohaniah menjadi kunci untuk meningkatkan pelayanan secara keseluruhan.

Kepemimpinan secara rohaniah juga dapat memikirkan hal-hal yang tidak dipikirkan. Misalnya dalam sebuah keluarga, kita perlu menjaga diri agar tidak berlaku semena-mena meskipun berkuasa," kata dia.

Dalam diskusi tersebut dihadiri pula oleh Sekda Jateng, Sri Puryono dan Guru Besar Akuntansi Unika Soegijapranata, Andreas Lako.