Dinas Perdagangan Usulkan Kota Semarang Punya Pasar Induk

Perpindahan pedagang Pasar Johar menuju ke bangunan cagar budaya yang telah selesai dilakukan revitalisasi oleh kementerian PUPR rencananya akan dilakukan pada bulan Agustus ini.


Meski demikian tidak semua pedagang bisa pindah ke bangunan baru, terutama bagi para pedagang grosir. Pasalnya lokasi bangunan pasar johar yang dulunya menjadi tempat bagi para pedagang grosir, saat ini fasilitas dan aksesnya tidak memadai untuk bisa digunakan bagi pedagang besar

Plh Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Mujoko Raharjo, mengatakan jika akses jalan menuju lokasi yang biasanya digunakan untuk pedagang grosir terbilang sempit sehingga armada besar seperti truk tidak bisa melalui jalan tersebut. 

"Rencananya nanti pedagang yang besar akan dibuatkan pasar sendiri semacam pasar induk atau pasar grosir karena semarang ini memnag belum punya pasar induk, karena karakter grosir tidak bisa dipasang di bangunan johar yang sekarang, karena fasilitas jalan untuk lalu lintas truk besar tidak ada di bangunan yang sekarang, jadi nanti kita akan pikirkan lokasi yang lain," kata Mujoko kepada RMOLJateng, Rabu (11/8).

Dinas Perdagangan Kota Semarangs nediri telah menyampaikan terkait pengadaan Pasar Induk bagi Kota Semarang, karena memang Semarang belum memiliki Pasar Induk, padahal Semarang menjadi salah satu kota perdagangan yang aktif.

Selain memikirkan tempat untuk para pedagang besar, Disdag juga akan menggunakan sistem zonasi saat menempatkan pedagang Johar di bagunan Johar Utara, Tengah dan Selatan nantinya. 

Mujoko menyebut total kpaasitas Pasar Johars ekitar 5.000-6.000 pedagang dengan sistem satu pedagang hanya mendapat satu lapak, tidak lagi sama dengan sistem yang dulu berlaku.

"Kalau dulu 1 pedagang ada yang punya 5 lapak ya nanti untuk masuk ke johar tetap 1 lapak dapatnya, bahkan nanti zona-zona tertentu tidak boleh ada pedagang pancakan, Disdag akan mengawasi secara ketat," ungkap Mujoko.

Hal ini dikarenakan bangunan Pasar Johar yang saat ini berbeda jauh dengan bangunan lama. Nantinya Johar Utara adalah zona kering, Johar Tengah adalah zona basah dna Johar selatan yang dulunya adalah khusus untuk hasil bumi, maka nantinya hasil bumi akan dipindahkan zonasinya.

"Johar yang saat ini sudah menjadi pasar semi modern, untuk yang Bangunan cagar budaya yakni johar utara, tengah, selatan ini tidak bisa diperlakukan seperti dulu lagi, tidak bisa jualan seperti dulu lagi harus sesuai zonasinya yang akan ditentukan oleh Dinas Perdagangan. Ada bagian yang bangunannya ber AC jadi memang harus untuk zona kering," tandasnya.