Sebuah video kekerasan yang dilakukan pelajar beredar luas di jejaring media sosial dan grup WhatsApp (WA) masyarakat Kendal.
- Seorang Pria Ditemukan Gantung Diri Usai Aniaya Istri
- Temuan Awal Kampus: Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Anggota UKM Basket Undip
- Dua Orang Diamankan, Mobil Pelaku Pencurian Alpukat di Banyubiru Dibakar Warga
Baca Juga
Rekaman video berdurasi 1 menit 15 detik tersebut memperlihatkan aksi konvoi puluhan pelajar saat kelulusan dengan menutup akses jalan lingkar Weleri Pantura Kendal.
Tak hanya itu, dalam video juga memperlihatakan aksi kekerasan tawuran antar pelajar yang terekam kamera CCTV.
Video aksi pelajar tersebut telah beredar luas dan sangat meresahkan masyarakat.
Tindakan brutal dan aksi kekerasan yang dilakukan pelajar sudah tidak lagi mencerminkan pelajar.
"Saya resah dan miris setelah melihat video aksi pelajar tersebut. Sungguh tidak mencerminkan seorang pelajar, ini ironi bagi dunia pendidikan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf, Rabu (11/8/2021).
Wahyu juga menyayangkan aksi konvoi pelajar setelah pengumuman kelulusan beberapa bulan lalu yang seharusnya tidak dilakukan dengan cara seperti itu.
"SMK dan SMA ini kan dibawah langsung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah tapi seharusnya setelah pengumuman kelulusan tidak melakukan hal seperti itu. Cara atau aksi mereka sudah ngga benar," jelasnya.
Menindaklanjuti video viral aksi pelajar tersebut, Wahyu akan langsung berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah hari ini juga.
"Hari ini juga saya akan langsung kontak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah untuk menyikapi kejadian ini. Sangat memalukan bagi dunia pendidikan khusus kabupaten Kendal," terangnya.
Wahyu juga akan berkoordinasi dengan kepolisian Polres Kendal agar pelaku pengeroyokan atau pelaku tawuran antar pelajar tersebut segera ditangkap.
"Karena hari ini libur mungkin besok Kamis, saya akan berkoordinasi dengan polres Kendal untuk mencari dan segera menangkap pelaku pengeroyokan ataupun pelaku tawuran pelajar supaya menjadi efek jera buat mereka ke depannya," ungkapnya.
Saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal terus melakukan upaya agar sekolah-sekolah kembali menanamkan serta mengajarkan budi pekerti, rasa nasionalis serta mental dan karakter anak didiknya.
"Kami berupaya agar sekolah-sekolah di Kendal terus menanamkan dan mengajarkan kembali budi pekerti, rasa nasionalis serta mental dan karakter kepada anak didiknya. Dan ini, harus diterapkan di sekolah-sekolah," tambahnya.
Video aksi pelajar konvoi dan tawuran pelajar baru tiga hari ini menjadi viral dan menjadi perbincangan masyarakat tidak patut ditiru apalagi diulang.
"Jadi aksi konvoi maupun tawuran seperti itu tidak patut ditiru oleh anak didik-anak didik lainnya. Perbuatan itu menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan," pungkasnya.
- Masjid Agung Baitunnur Blora Ditetapkan Sebagai Masjid Bersejarah
- Korfercab Ke-7 GP Ansor Grobogan Sempat Diwarnai Kericuhan
- 6 PAC dan 109 Ranting Tolak Hasil Konfercab GP Ansor Grobogan