Jejak perjalanan seni teater sepanjang 20 tahun terakhir direkam dalam pameran bertajuk JP3G di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang.
- Babad Wanamarta Mengirimkan Pesan Luhur Tentang Hari Jadi Kota Magelang
- Kraton Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Lawu
- Pengetan Jumenengan, Tradisi Sakral Hari Jadi Kabupaten Purworejo
Baca Juga
Salah satu pengurus Dewan Kesenian Semarang (Dekase), Adhitia Atmitrianto, mengatakan sedikitnya 100 poster dipamerkan dalam ajang tersebut.
Dari data kami, poster yang paling lama ada tahun 1997. Dapat dilihat juga rentang waktu tersebut kelompok teater di Semarang cukup variatif. Saat ini, kebanyakan didominasi kelompok teater kampus," kata dia, Rabu (30/1).
Adit menambahkan, pameran ini memberikan pintu masuk bagi masyarakat untuk melihat pergerakkan seni teater di Semarang.
Poster menjadi pintu masuk melihat banyak hal di seni teater. Contohnya, bentuk karya desain, naskah yang dipentaskan, lokasi yang digunakan, aktor, sutradara, waktu penggarapan, produktivitas kelompok, jenis pementasan, hingga cerita di balik pentas teater tersebut," ungkapnya.
Adit berharap, pameran tersebut menjadi simpul untuk meluaskan gagasan dan perspektif pegiat teater di Semarang.
Menurutnya, cara pegiat teater berbeda dari waktu ke waktu. Pasalnya, lanjut dia, di dalam teater mempunyai bagian yang tentu berkaitan dengan bertambahnya waktu.
Di ranah sastra, ada naskah karya penulis lama dipentaskan, ada juga penulis baru, termasuk ada kelompok yang menulis naskah sendiri," pungkas dia.
- Warga Ingin 'Sambang Seni Semarang' Jadi Agenda Tahunan
- Imlek Di Kota Solo Bakal Dimeriahkan Pesta Kembang Api Juga Kirab Barongsai
- Manuskrip dan Artefak MAD Masuk Usulan Nominasi Warisan Budaya Dunia