- Dubes Bosnia-Herzegovina Dukung Seni Ukir Jepara Masuk WBTB UNESCO
- Rumini, Wanita Tangguh di Dunia Seni Ukir
Baca Juga
Seni ukir Jepara telah lama dikenal sebagai salah satu warisan budaya yang kaya dan bernilai tinggi di Indonesia.
Di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, usaha untuk melestarikan seni ini menjadi sangat penting, tidak hanya untuk generasi mendatang tetapi juga untuk menarik perhatian dunia luar.
Kegiatan Hardiknas yang diprakarsai oleh Rumini berhasil menarik perhatian pelajar perempuan dan wisatawan asing, menunjukkan relevansi dan keindahan seni ukir di zaman modern ini.
Divara siswi dari SMKN 1 Jepara, kita dapat melihat betapa banyak pelajar perempuan yang tertarik untuk belajar seni ukir, sebuah bidang yang selama ini mungkin tidak mendapat perhatian yang cukup di kurikulum pendidikan formal.
Divara mengatakan selama masa sekolah dasar dan menengahnya, tidak ada pelajaran khusus mengenai seni ukir, " Ucap Siswi SMKN 1 Jepara ini.
Hal tersebut menunjukkan adanya celah dalam pendidikan seni yang seharusnya mampu membekali generasi muda dengan keterampilan yang terkait dengan warisan budaya lokal mereka.
Dengan semakin meningkatnya minat siswa, program-program yang mengajarkan seni ukir perlu dirancang dan diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah.
Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pengetahuan tentang seni lokal tetapi juga memberikan peluang bagi perempuan untuk berkontribusi dalam bidang ini, yang selama ini didominasi oleh laki-laki.
Kegiatan yang diadakan di Hardiknas menunjukkan bahwa dua sisi, yaitu pelestarian budaya dan pemberdayaan perempuan, dapat berjalan beriringan.
Dalam event tersebut, para pelajar perempuan, termasuk Divara, terlibat aktif dalam proses pengukiran di Hari Pendidikan Nasional (hardiknas).
Dengan keahlian yang diperoleh dari bimbingan para seniman berpengalaman, mereka tidak hanya diajarkan teknik pengukiran tetapi juga memahami pentingnya menjaga tradisi lokal.
Ini merupakan langkah penting untuk menggugah generasi muda agar mengenal, menghargai, dan melestarikan warisan budaya lokal.
Pujian dari wisatawan seperti Jhon yang hadir langsung di acara Herdiknas menggambarkan betapa luar biasanya daya tarik seni ukir Jepara ketika dipamerkan dengan baik.
Ketika John menyaksikan demo ukir yang si oerahakan oleh Rumini dan dua rekannya, Sri Maryati dan Siti Zulfah, yang merupakan juara lomba ukir tahun 2024.
"Ini sangat bagus hasil karyanya," Ucap Jhon wisatawan asal Belanda ini.
Pujian tersebut bukan hanya menunjukkan kualitas pekerjaan ukir mereka tetapi juga potensi Jepara sebagai destinasi wisata budaya lokal yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Keterlibatan wisatawan dalam kegiatan ini juga memberikan dampak positif, yaitu meningkatkan minat dan pengakuan terhadap seni ukir Jepara di luar negeri.
Dengan meningkatkan pelatihan dan kesempatan bagi pelajar perempuan untuk mengasah keterampilan mereka di bidang seni ukir, Jepara dapat menjadi pusat pengembangan seni ukir yang tidak hanya menarik wisatawan.
Ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk mendorong pelestarian budaya lokal dan memberdayakan perempuan dalam kerajinan tangan dan seni.
Melalui kegiatan seperti yang diadakan pada perayaan Hardiknas, diharapkan bahwa keberlanjutan seni ukir dapat terjaga dan semakin berkembang.
Dukungan dari semua pihak, mulai dari pemerintah, institusi pendidikan, hingga komunitas, sangat diperlukan untuk memastikan warisan budaya ini tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di era modern.
Dengan demikian, seni ukir Jepara akan terus memikat hati generasi muda dan wisatawan, selaras dengan semangat pelestarian.
- Demo Hari Buruh di Semarang Rusuh, Ketua DPC SPSI Jepara: May Day Harusnya Kondusif
- Kasus Predator Seks Mencuat, Warga Tahunan: Lingkungan Kami Religius
- Bupati Jepara Soroti Kasus Predator Seks