Kasus Predator Seks Mencuat, Warga Tahunan: Lingkungan Kami Religius

Tim Puslabfor Mabes Polri Temukan Becak Darah
Istimewa
Istimewa

Kasus predator seks benar-benar mengejutkan Jepara. Bahkan, warga di lingkungan Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengaku tidak mengira kejahatan kejam ini terjadi di tengah-tengah pemukimannya.

Ketua RT 02, Desa Tahunan, Abdurrahman, bahkan mengaku, warga tidak mengetahui, jika sang predator seks, sering menggunakan kamar indekosnya untuk berbuat asusila.

"Warga setempat tidak pernah menaruh curiga di kampungnya ada kasus besar seperti perbuatan sang predator. Karena lingkungan kami termasuk lingkungan religius, semua warga disini saya faham semua,” katanya.

Bahkan, diakui Abdurrahman, pemilik Indekos sendiri mengaku belum merasa atau tidak pernah menerima penghuni kos Seorang Predator, karena tempat indekos ini juga berbaur dengan warga. 

Sementara itu, Kasubbid Biologi Serologi, Puslabfor Bareskrim Polri, Kompol Irfan Taufik menjelaskan dari hasil olah TKP, di tempat indekos tersebut ditemukan sejumlah bukti, diantaranya, bercak darah, sperma dan rambut yang diduga pelaku pernah melakukan perbuatan asusilanya.

“Dari hasil penyedilikan, TKP tidak hanya di Langon, pelaku juga membawa korban lain untuk melakukan perbuatan kejinya di salah satu Villa di Desa Teluk Awur, Kecamatan Tahunan. Pelaku kembali menyewa Villa untuk melakukan hal yang serupa, dua korban kembali ia dapatkan,” paparnya.

“Kamar yang di sewa ada di lantai dua, salah satu villa yang berada di pinggir pantai Teluk Awur dengan harga sewa 40.000 perjam,” sebutnya.