- Ngantor di Desa,Mas Wiwit Serap Aspirasi dan Gulirkan Bantuan
- Gandeng 14 Universitas, Jepara Siap Luncurkan 2 Ribu Kartu Sarjana
- Ngantor di Desa Sumberojo, Bupati Jepara ‘Dijejali’ Aduan Warga
Baca Juga
Kasus predator seks yang memakan korban hingga 31 orang menjadi sorotan utam Bupati Jepara, Witiarso Utomo. Orang nomor satu di Kota Ukir ini pun langsung menginstruksikan jajaran DP3AP2KB untuk melakukan pendataan dan pendampingan korban.
Tak hanya itu, Pendampingan juga dilakukan untuk orang tua korban agar punya cara pandang yang utuh terkait kasus ini, terlebih upaya pemulihan untuk masa depan anaknya.
"Korban yang jumlahnya 31 itu di Jateng dan daerah lainnya. Sejauh ini informasi dari Polda Jateng jumlah korban asal Jepara, lima anak. Dan yang sudah diinfo data atau identitasnya baru dua korban, yang tiga lainnya belum karena kasus ini masih dalam proses penyidikan," kata Mas Wiwit didampingi Kepala DP3AP2KB Kabupaten Jepara, Muh Ali, Jumat (2/5).
Diakui Mas Wiwit, Pemkab Jepara jauh-jauh hari sudah melakukan. Upaya edukasi, sosialisasi, pengawasan hingga perlindungan kepada para pelajar dan anak muda di Jepara terus digencarkan baik di lingkup sekolah maupun ruang-ruang lainnya.
Petugas DP3AP2KB juga menggandeng Duta Genre, karang taruna, OSIS dan elemen lainnya agar bersama-sama melakukan upaya pencegahan kasus kekerasan seksual ini.
"Jadi tidak hanya di kelas, karang taruna di tingkat desa juga kita ajak untuk sosialisasi dan edukasi terkait hal itu. Kalau penegakan hukum kita serahkan kepada pihak kepolisian, yang pasti kita tidak akan mentolerir praktik kekerasan seksual dengan dalih apapun," ujarnya.
Mas Wiwit mengimbau berbagai elemen masyarakat agar punya kepekaan sosial agar kasus kekerasan seksual terlebih dengan korban anak bisa ditekan. Jika ada aktivitas mencurigakan bisa dilaporkan kepada pihak berwenang baik aparat sipil atau Polri/TNI lingkup desa hingga kabupaten.
"Peran RT dan RW akan kita perkuat agar punya kepekaan terkait persoalan ini. Semisal tiap kali ada kumpulan RT bisa disampaikan pesan atau edukasi terkait hal itu," tandasnya.
- Demo Hari Buruh di Semarang Rusuh, Ketua DPC SPSI Jepara: May Day Harusnya Kondusif
- Kasus Predator Seks Mencuat, Warga Tahunan: Lingkungan Kami Religius
- Pembelajaran Seni Ukir di Jepara, Gugah Minat Pelajar Perempuan dan Turis Asing