PAMSIMAS Segera Diresmikan, Enam Titik Rawan Kekeringan di Semarang Bakal Jadi Prioritas

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu

Upaya memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Kota Semarang terus dilakukan oleh Pemkot. Bahkan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan jika dalam waktu dekat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan meresmikan PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di Kota Semarang.


Peresmian akan dilakukan dalam waktu dekat. PAMSIMAS sendiri akan ada di enam titik daerah rawan kekeringan di Kota Semarang.

“Dengan adanya itu (musim kemarau), saya memang minta karena di BPBD (kota Semarang) ada tapi terbatas, kami minta dari PDAM, juga mungkin perusahaan-perusahan untuk saling membantu. Kemudian, nanti ada PAMSIMAS, pengelolaan air bersih akan diresmikan, ada 6. Kami sedang menunggu dari bapak PUPR, mungkin nanti bisa kita tinjau dulu sebelum diresmikan menteri PUPR,” kata Ita, sapaan akrabnya, Jumat (1/9/2023).

Lebih lanjut, Ita menjelaskan mengenai perbedaan antara kekurangan air bersih dengan kekurangan air. Mengenai air bersih sendiri hanya difungsikan untuk memasak ataupun minum. Sedangkan air yang tidak bersih atau keruh hanya dapat difungsikan selain dari hal-hal yang dimakan maupun diminum.

“Jadi memang kalau kita berbicara tentang pemenuhan air bersih, memang sudah 3 bulan ini, sejak kemarau ada beberapa titik-titik seperti Jabungan, Rowosari, ini memang langganan kekurangan air bersih saat kemarau. Tapi tidak kekurangan air, beda ya, kalau kekurangan air bersih itu untuk masak, untuk minum. Karena sumurnya sudah keruh, sudah berbeda karena musim kemarau,” bebernya.

Dalam menyikapi hal tersebut, dirinya juga menghimbau kepada masyarakat untuk menghemat dalam penggunaan air. Mengingat, musim kemarau tahun ini lebih panjang dan memiliki suhu yang lebih tinggi daripada musim kemarau di tahun-tahun sebelumnya.

“Kita juga mendorong pemanfaatan air ini dieman-eman (dihemat-hemat) lah. Karena nanti larinya juga ke polusi udara dan lain sebagainya. Apalagi sekarang musim kemaraunya panjang, kering dan suhunya tinggi,” tandasnya.