Setelah reses selama tiga pekan, DPR kembali aktif di Senayan. Rapat Paripurna pembukaan masa sidang, kemarin, dimanfaatkan Ketua DPR Bambang Soesatyo untuk membahas masalah-masalah yang sedang hangat, yaitu isu terorisme dan isu ekonomi, utamanya pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
- Sudaryono : Gerindra Keluarkan 25 Rekomendasi untuk Pilkada Jateng 2024
- Pemilu Belum Usai, Polres Sukoharjo Gelar Simulasi Pengendalian Massal Antisipasi Kerusuhan
- Bawaslu Jateng Launching Sesarengan Mengawasi Pemilihan 2024 Di Magelang
Baca Juga
Bamsoet, sapaan Bambang, memberi judul pidatonya Hanya Satu Kata, Lawan!" Judul itu pun ditampilkan di layar besar di Ruang Rapat Paripurna DPR.
Isi pidato Bamsoet menyampaikan keprihatinan aksi-aksi teror akhir-akhir ini dan kekhawatiran atas naiknya dolar AS akan berimbas pada ekonomi nasional. Untuk tetap menjaga daya beli masyarakat, dia pun mewanti-wanti Pemerintah tidak menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL).
Agar pidatonya berjalan lebih cair, Bamsoet mengawali dan menutupnya dengan pantun. Di pembuka, Bamsoet membacakan tiga pantun. Sedangkan di penutup ada dua pantun.Isinya tentang aksi teror, termasuk RUU Terorisme yang sedang dibahas di DPR, dan kondisi ekonomi.
Salah satu pantun di penutup adalah: Burung perkutut buah kenari//Teroris mati mencari bidadari//Kita tak takut perang apalagi mati//Tarif listrik dan dolar naik itulah yang kita takuti.
Mengenai aksi teror yang terjadi, atas nama Pimpinan dan Anggota DPR, Bamsoet menegaskan, mengutuk keras.
Dia meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas serta menumpas jaringan terorisme sampai ke akar-akarnya. Ada pun untuk keluarga korban teroris, dia menyampaikan duka cita mendalam.
DPR bersama Pemerintah telah berjanji ke rakyat Indonesia untuk mempercepat penyelesaian perubahan RUU Terorisme guna memberikan payung dan kepastian hukum dalam pemberantasan terorisme, yang menjadi musuh bagi kita semua. Kami juga meminta sekali lagi ke Pemerintah agar bersikap satu suara dalam pembahasan RUU tersebut," tutur politisi Partai Golkar ini seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Kepada masyarakat, Bamsoet mengimbau untuk tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan tidak ikut menyebarkan berita-berita yang belum jelas kebenarannya.
Dia juga mendorong masyarakat aktif berpartisipasi melaporkan ke aparat keamanan jika mengetahui ada kegiatan atau orang mencurigakan di lingkungan masing-masing.
Bamsoet kemudian membahas kondisi ekonomi terkini. Dia mengingatkan Pemerintah untuk mengantisipasi dampak fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Dia meminta Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar tidak berdampak buruk terhadap perekonomian nasional.
Selanjutnya, Bamsoet meminta para koleganya untuk memberikan perhatian terhadap persiapan Pemerintah dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri.
Hal yang harus diperhatikan adalah kesiapan dalam penyediaan sembako, kesiapan sarana jalan dan transportasi mudik, ketersediaan BBM dan gas, serta pasokan kebutuhan listrik.
Untuk itu, kami meminta kepada komisi-komisi terkait untuk melakukan kunjungan spesifik ke pasar-pasar tradisional, mengecek langsung kesiapan bandar udara, stasiun, terminal, pelabuhan, serta jalan tol. Pelayanan ke masyarakat selama Puasa dan Lebaran hendaknya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," tegasnya.
- KPU Kota Semarang Bakal Umumkan Daftar Calon Tetap Legislatif Pada 4 November
- Yoyok Sukawi dan Keluarga Bakaran Sosis Bareng Anak-anak di Jatidiri
- KPU Karanganyar Rekam Suksesi Pilkada 2024 Lewat Buku ‘Sabda Kawula’