Sejumlah pengusaha di bidang media menjadi pendukung pasangan bakal Capres dan Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dikhawatirkan dukungan tersebut ikut mempengaruhi pemberitaan bagi publik.
- Sosialisasi Pilkada 2024, KPU dan PWI Kudus Gelar Lomba Film Pendek Berhadiah
- Pertahankan Partisipasi Masyarakat, KPU Kabupaten Magelang Gencarkan Sosialisasi
- Obat Rasa Kangen, Para Seniman Pelukis Gambar Sketsa Wajah Ahmad Lutfhi
Baca Juga
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai kekhawatiran tersebut punya alasan jelas.
Meski dukungan tersebut sebuah keuntungan bagi Jokowi, namun media sebagai pilar demokrasi tidak akan berjalan baik.
"Sudah tentu tidak akan berimbang pemberitaannya," ujar Ujang Komarudin saat dihubungi, Minggu (9/9).
Ujang menambahkan, dalam menyambut Pilpres 2019 ini, lebih elok jika para pemilik media tidak memihak kepada salah satu pasangan bakal capres dan cawapres.
Media harus bekerja dengan profesional dan objektif. Hal ini untuk menyeimbangkan informasi yang diberikan kepada masyarakat.
"Karena seharusnya media bekerja secara profesional. Tidak memihak. Agar masyarakat mendapatkan informasi yang objektif," ujarnya.
- Langgar Aturan, 2995 Alat Peraga Kampanye di Rembang ‘Diteteli’
- Ketua Gerindra Jateng: Prabowo Jadi Presiden, Anak Muda Sejahtera, Nelayan dan Petani Makmur
- KPU Kota Pekalongan Segera Distribusikan 4.405 Kotak Suara