Para Buruh Bahagia, Aspirasinya Terpenuhi

Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jawa Tengah merasa bahagia karena asprirasi-aspirasinya selama ini didengar dan direalisasikan oleh pemerintah.


Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jawa Tengah merasa bahagia karena asprirasi-aspirasinya selama ini didengar dan direalisasikan oleh pemerintah.

Koordinator Aliansi Gerbang (Gerakan Buruh Berjuang) Jawa Tengah, Nanang Setiyono mengaku sangat senang pada May Day tahun ini, dua hal yang menjadi aspirasi para buruh bisa terwujud.

"Terkait sekarang ini yang membuat teman-teman buruh resah yakni soal THR, dan Walikota Semarang sudah menyampaikan komitmen nya bahwa akan meminta seluruh pengusaha yang ada di semarang untuk memberikan THR minimal 1 bulan gaji dan tidak boleh dicicil, ini adalah sesuatu yang luar biasa," ungkap Nanang, Sabtu (1/5).

Selain persoalan pembagian THR, Nanang juga berterimakasih kepada Polda Jawa Tengah yang akhirnya merilis Desk Ketenagakerjaan yang selama ini diinginkan para buruh. Melalui desk ini, di harapkan para buruh bisa selalu emndapat solusi atas permasalahan ketenagakerjaan yang berkaitan dengan hukum.

"Isu yang kami angkat soal penegakan hukum ketenagakerjaan dan hari ini Kapolda Jateng memberikan hadiah May Day yang luar biasa buat buruh yang selama ini kita tunggu bahwa Polda jateng telah membentuk desk ketenagakerjaan, dan ini adalah solusi yang luar biasa untuk permasalahan buruh yang ada di jawa tengah," bebernya.

Nanang mengaku senang bisa mengupayakan apa yang menjadi keresahan rekan-rekannya. Pihaknya juga bersyukur bisa menyampikan uneg-uneg tanpa harus demo dilapangan. Dirinya sengaja mengajak rekan-rekan buruh untuk berdemo secara sehat dengan menerapkan protokol kesehatan yakni dengan cara duduk bersama Pemerintah Kota dan jajarannya.

"May Day yang dilaksanakan buruh jawa tengah ini adalah sesuatu yang berbeda tapi luar biasa, setidaknya dari beberapa isu yang kita angkat ada apresiasi yang luar biasa dari kami para buruh kepada pemerintah dna Polda jateng," jelasnya.

Nanang mengaku, Pandemi membuat dirinya lebih kreatif dalam menyuarakan asprasi di hari buruh. Nyatanya tanpa perlu mengerahkan banyak masa, apa yang menjadi keinginan mereka terkabul.

"Ditengah pandemi ini kita mencoba kreatif dengan melaksanakan May Day tapi tidak mengerahkan banyak masa, tetapi kita berkumpul dengan para pimpinan serikat dengan mendatangkan Forkopimda baik kota maupun provinsi ternyata lebih efektif. Kalau biasanya kami demo berteriak-teriak menyampaikan aspirasi mungkin bisa tidak terdengar, mungkin bisa tidak didengar, bahkan tidka ditemui, tapi dengan cara kreatif ini untuk menjaga protokol kesehatan dan penularan covid ternyata lebih produktif dan bisa langsung mendengarkan jawabannya, dan jelas aspirasi lebih tersampaikan." pungkasnya. [sth]