Pasca penangkapan warga Gumpang Kartasura oleh Densus 88, yang diduga terkait jaringan teroris, Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi meminta aparat dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan lingkungan, termasuk memantau 16 orang eks napiter yang menetap di Sukoharjo.
- Ombudsman : Polri Sudah Buka Diri Kasus Brigadir J
- Remaja Pacaran Di Semarang Diperas, Oknum Polisi Diserahkan Ke Propam Polda Jateng
- Jaminan Taat Hukum Dan Tak Akan Intervensi, Karena Kader PDI-P Dididik Ideologi
Baca Juga
Ag diketahui berperangai normal dan bermasyarakat biasa namun diduga masuk jaringan teror. Bahkan keluarga pun tidak tahu aktifitas Ag. Berkaca pada penangkapan Ag, warga Gumpang, oleh Densus 88, aparat dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan lingkungan," tandas AKBP Iwan, Rabu (15/5/2019).
Kapolres mengaku tidak mengetahui bagaimana peran serta dan kelompok jaringan Ag, hal tersebut kewenangan Densus 88 yang bisa menjelaskan. Namun ada informasi kalau Ag merupakan kelompok teroris jaringan Semarang.
Salah satu upaya lain, Kapolres akan memaksimalkan fungsi binmas dan intelejen, dalam upaya pemantauan eks napiter,termasuk menggandeng para alim ulama.
Ada 16 eks napiter yang ada di Sukoharjo, masing-masing ada pendampingan khusus untuk upaya deradikalisasi agar mereka tidak masuk ke jaringan teroris kembali. Namun peran utama dan penting adalah keluarga dan masyarakat sekitar yang bisa mendukung penuh," imbuh Kapolres.
Masih terkait dengan rangkaian pemilu dan menjelang hari raya Idulfitri, tidak dipungkiri suasana masyarakat masih penuh kewaspadaan tinggi. Kapolres meminta masyarakat saling menjaga kondusifitas lingkungan.
- Diduga Salah Sasaran, Dua Oknum Anggota Ditresnarkoba Polda Jateng Dilaporkan
- Asyik Main Judi Kyu-kyu Digrebek Polisi
- Pembuang Bayi Di Pabrik Garmen Wonogiri Jadi Tersangka