Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan kesiapan infrastruktur pipa gas untuk Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Ia menjanjikan pada akhir Juni, pipa gas dari Semarang sudah akan menyambung ke KIT Batang.
- Temui Bupati, Nelayan Batang Curhat Kenaikan PNBP yang Tak Rasional
- Bazaar Ramadhan Pemkot Semarang, Beli Sembako Cuma Rp50 Ribu
- Gema Ramadan, Tingkatkan Ekonomi di Kabupaten Batang
Baca Juga
"Progres pembangunan pipa jaringan pipa gas dari Semarang sampai ke lokasi ini tinggal 1,8 Km lagi yang masih belum tersambung," katanya usai meninjau terminal ESDM Batang di KIT Batang, Rabu (7/6).
Ia menyebut, ada dua titik yang harus dibor di bawah pondasi karena berada di bawah jalan. Saat sudah tersambung, dalam waktu dekat sudah siap menyalurkan gas.
"Rencananya Agustus sistem udah siap, pipa gas. Di samping itu juga yang untuk masuk ke industri pabrik akan siap akhir Oktober 2023 ya," jelasnya.
Menteri ESDM memperkirakan kebutuhan gas untuk industri di proyek strategis nasional itu mulai disalurkan sekitar November atau Desember. Industri yang pertama memanfaatkan gas adalah rumah keramik.
Lalu, untuk penyaluran pipa gas ke KCC Glass akan dimulai kuartal II atau III tahun 2024. Target itu bisa terlaksana jika semua proses berjalan lancar.
Arifin menyebut saat ini pihak PGN sedang mengerjakan perjanjian jual beli gas. Perjanjian itu dilakukan antara pemakai dengan penjual dan diselesaikan dalam dua bulan ke depan.
"Kalau untuk proyeksinya (kebutuhan gas KITB) itu kurang lebih 36 mmscfd (Million Standard Cubic Feet per Day/satuan gas). Itu kalau seluruh pabrik yang besar maupun kecil selesai di bangun," tuturnya didampingi Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Kementrian ESDM Tutuka Ariadji.
Ia menyatakan bahwa penyaluran gas sebesar itu dilakukan bertahap. Adapun untuk penyambungan gas akan dilanjutkan dari Batang sampai ke Cirebon.
General Manager PT PGN SOR 3 (Jateng-Jatim), Edi Armawiria menyebut penggelaran pipa tahap I mulai dari Semarang hingga Batang. Progresnya sekarang sudah lebih kurang 40%.
"Pasokan gas ini salah satunya diambil dari Blok Cepu Lapangan Jambaran-Tiung Biru, Bojonegoro," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Operasi & Teknik, I Made Kartu mengatakan, saat ini sudah ada dua pelanggan gas yang siap mendapatkan aliran. yaitu Rumah Keramik Indonesia dan KCC Glass. Sehingga sudah ada target komersialisasi jaringan gas dari penyedianya.
"Rumah keramik akan inline nanti dengan utilisasi pipa transmisi. Jadi rumah keramik adalah industri keramik yang bersebelahan dengan industri kaca yang di KCC itu tadi," ucapnya.
Menurutnya, kapasitas infrastruktur gas ini disiapkan melebihi jumlah industri pada fase pertama KITB. Saat ini sudah ada 12 industri yang berkomitmen masuk ke KITB.
"Intinya bahwa dari sisi infrastruktur kita udah siap, dari sisi pasokan juga sudah dipastikan siap," jelasnya.
Di lain, Edi kembali menambahkan, target tahap awal penyaluran gas untuk rumah keramik sekitar 2 mmscfd. Lalu, untuk KCC Glass antara 4 mmscfd sampai 8 mmscfd.
"Boleh dibilang 10 mmscfd untuk tahun pertama dan tahun kedua itu sudah bisa memanfaatkan gas di kawasan industri batang ini," tambahnya.
Dalam kunjungan itu, Menteri ESDM didampingi jajaran manajemen KITB dan BUMN lainnya. Mereka meninjau terminal off take pipa. Stasiun ESDM Batang di KIT Batang merupaka bagian dari proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon Semarang. Tahap I ruas Semarang- Batang.
- DPRD Perintahkan Disdag Edarkan Surat Pembelian Minyak Goreng Menggunakan KTP
- Pelanggan Kereta Api Belum Booster Wajib PCR
- Majukan Industri Kecil di Demak, Dinnakerind : Komitmen Harus Dijalankan Bersama Masyarakat dan Pemerintah Daerah