Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi turut mengikuti Hari Transportasi Umum, Selasa (8/6).
- Bupati Karanganyar: Jabatan Bukan Hak, Tapi Penugasan
- Ngegas Bareng Touring Kamtibmas, Cara Kapolsek Kota Kudus Rekatkan Sinergi Pimpinan Daerah
- Agustina Wilujeng Siap Putus Tradisi Pemkot Semarang
Baca Juga
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi turut mengikuti Hari Transportasi Umum, Selasa (8/6).
Hendi, panggilan karibnya, datang ke kantornya sekitar pukul 07.45 WIB dengan menggunakan taksi yang dipesannya melalui aplikasi daring.
Hendi mengaku memilih memesan taksi melalui aplikasi daring karena akan menghadiri kegiatan resmi.
Hendi menceritakan bahwa pihaknya merasa sangat antusias di hari pertama implementasi Hari Transportasi Umum yang akan berlangsung setiap hari Selasa selama satu bulan ini.
"Alhamdulillah sepanjang perjalanan tadi, saat melewati Gedung Pandanaran dan di Balaikota sini bersih tidak ada yang naik kendaraan pribadi. Artinya kebijakan ini dipatuhi dan telah diterapkan dengan baik oleh kawan-kawan ASN dan Non ASN," tuturnya.
Hendi pun kembali menegaskan terkait beberapa pertimbangan yang diambilnya sebelum menetapkan Hari Transportasi Umum di Kota Semarang. Selain memperingati hari lingkungan hidup, Hendi menyatakan alasan lainnya juga adalah untuk mengungkit pendapatan pelaku transportasi umum di Kota Semarang, yang mana pemasukannya menurun drastis selama pandemi.
Tak hanya itu, pengurangan polisi udara juga masuk dalam pertimbangannya.
Terkait pertimbangan kasus Covid yang saat ini belum menurun secara signifikan, pihaknya memastikan penerapan standar kesehatan baik BRT maupun transportasi online. Hal itu karena berkaitan dengan masyarakat umum di mana orang banyak silih berganti menggunakan transportasi online maupun BRT. Pihaknya yakin jika operator angkutan umum dan penumpang benar-benar mematuhi prokes, maka tidak akan ada klaster baru yang muncul dari kebijakan ini.
"Kami selalu tekankan terkait sistem standarisasi protokol kesehatan untuk teman-teman operator online ataupun BRT, yakinkan kepada masyarakat supaya melayani sesuai dengan protokol kesehatan, karena jika masyarakat sudah yakin pasti akan beralih ke kendaraan umum," pungkas Hendi.
Emi Lestari, pengguna setia BRT pun senang dirinya bisa memanfaatkan botol plastik bekas untuk membayar tiket BRT.
"Meskipun ramai orang menggunakan BRT di hari Selasa, namun protokol kesehatan tetap diterapkan. Seperti jaga jarak antar kursi penumpang, penggunaan masker, dan penyediaan hand sanitizer baik di halte maupun di dalam bus. Yang paling seru bisa membayar menggunakan botol plastik," tandasnya.
- Sekda : Kepala Dinas Awasi Anak Buah Bermedsos
- Blora Terima Penghargaan Daerah Tertib Ukur
- Warga Sale Kini Bisa Cetak E-KTP di Kantor Kecamatan