Prancis akan memberi penghargaan kepada para pekerja migran yang berada di garis depan dalam perang melawan Covid-19 dengan mempercepat proses kewarganegaraan mereka.
- Kim Jong Un: Pengelolaan Lahan Adalah Tugas Politik
- Bentrokan Warnai Demo Anti-Vaksin Di London
- Pangeran Charles Positif Covid Untuk Kedua Kalinya
Baca Juga
Prancis saat ini tengah mempertimbangkan kemungkinan pemberlakuan penguncian nasional ketiga jika virus corona terus mengalami peningkatan.
Demikian dikatakan Menteri Kesehatan Olivier Veran pada Minggu (27/12) waktu setempat, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Menkes menyampaikan hal tersebut ketika negara itu tengah bersiap untuk menghadapi kemungkinan lonjakan kasus pasca perayaan Natal.
"Kami tidak akan pernah mengecualikan tindakan yang diperlukan untuk melindungi publik," kata Veran kepada Journal du Dimanche, seperti dikutip dari AFP, Senin (28/12).
"Itu tidak berarti kami telah membuat keputusan, tetapi kami mengamati situasi jam demi jam," lanjutnya.
Prancis telah mendaftarkan sekitar 15 ribu infeksi baru per hari, dan pada hari Jumat (25/12) mereka mengonfirmasi kasus pertama dari varian virus corona baru yang baru-baru ini muncul di Inggris.
Strain baru, yang dikhawatirkan para ahli lebih menular, mendorong lebih dari 50 negara untuk memberlakukan pembatasan perjalanan di Inggris.
Prancis sendiri saat ini telah membuka kembali perbatasannya, sebagian untuk memungkinkan warga Prancis kembali ke rumah tetapi juga untuk meringankan penumpukan besar-besaran barang angkutan.
Pada hari Sabtu, mereka menerima pengiriman dosis pertama dari vaksin Pfizer-BioNTech yang akan digunakan dalam kampanye inokulasi massal.
- Anak 6 Tahun Jadi Korban Rasisme Anti-Asia
- China Kembali Lakukan Penguncian Seiring Kasus Varian Delta Mengganas
- Dikecam, Kekejaman Polisario di Tindouf