Kebijakan larangan tinggal bagi nonmuslim di Dukuh Karet, Kabupaten Bantul,membuat Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) angkat bicara.
- Walikota Solo Beri Pendampingan Bagi Korban Pencabulan Mantan Dirut PDAM Toya Wening Solo
- BBM Naik, Pengemudi Ojol dan Sopir Angkot Dapat Bansos Sembako dari Polres Sukoharjo
- PADE Minta Penonton Nobar Buang Sampah pada Tempatnya
Baca Juga
Kebijakan itu membuat seorang warga, Slamet Jumiarto harus berjuang keras untuk sekadar mencari tempat tinggak.
Koordinator Pelita, Setyawan Budy
mengencam, kebijakan diskriminatif apapun di tingkat pemerintahan mana pun di daerah mana pun.
"Kebijakan diskriminatif terhadap sesama warga negara Indonesia yang berbeda agama atau kepercayaan,
suku atau ras, dan alasan primordial lainnya sebagai suatu bentuk penyangkalan terhadap
asas Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, dan konstitusi UUD 1945," katanya, Rabu (3/4).
Pihaknya juga mengapresiasi sikap dan langkah Bupati Bantul yang melindungi keberagaman dan sigap mencabut peraturan di lingkup daerah itu.
Ia juga memuji keberanian Slamet Jumiarto yang melawan kebijakan diskriminatif, bukan hanya untuk kepentingannya sendiri.
"Tetapi juga agar kebijakan seperti ini jangan sampai berimbas pada pendatang lain, apalagi ditiru di daerah lain di Indonesia," jelasnya.
Setyawan mengimbau, para pejabat publik untuk mengawasi dengan cermat situasi di daerah kewenangan masing-masing.
Diharapkan jangan sampai ada kebijakan diskriminatif yang dibuat tanpa sepengetahuannya.
"Apabila didapati muncul kebijakan diskriminatif semacam itu,
lekas bertindak untuk mencabutnya atau mengganti dengan kebijakan baru yang baik," tuturnya.
Ia mengajak semua warga negara Indonesia terus menjunjung semangat persaudaraan dalam keberagaman.
Lalu, ikut mengawasi kebijakan-kebijakan yang diterapkan di wilayah masing-masing agar mencerminkan semangat itu.
"Dan entah sendiri atau bersama-sama melawan jika ada kebijakan yang mencederai kemanusiaan dan keiindonesiaan," tuturnya.
- Dua Jemaah Haji Terakhir Asal Kabupaten Wonosobo Telah Pulang ke Tanah Air
- PLN Bantu Pengembangan UMKM Sugihan Menuju Desa Berdaya
- Pajak Bertilawah, KPP Surakarta Santuni Anak Yatim dan Doa Bersama Habib Novel