Pemakaman Di Blitar Ternyata Tidak Sesuai Wasiat Bung Karno

Keluarga proklamator RI, Soekarno, ternyata keberatan dengan pemakaman Bung Karno di Blitar, Jawa Timur. Sebab, pemakaman itu tidak sesuai dengan wasiat yang diminta presiden pertama RI tersebut.


Dijelaskan putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri bahwa saat hendak mengembuskan nafas terakhir pada tanggal 21 Juni tahun 1970 lalu, pemilik nama kecil Koesno Sosrodihardjo itu pernah berpesan ingin dimakamkan di kawasan Batutulis, Bogor, Jawa Barat.

"Sebetulnya kita keberatan, karena sebagai orang Islam, seharusnya amanah atau wasiat dari yang bersangkutan itu harusnya diikuti. Bung Karno menghendaki dimakamkan di Batutulis, Bogor sekarang Istana Batutulis," ungkapnya dalam sambutan di acara peringatan Haul Bung Karno ke-48 di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat, Kamis (21/6).

Namun demikian, sambung Rachma, pemerintah Orde Baru (Orba) yang dipimpin oleh Presiden Soeharto enggan memenuhi permintaan terakhir tokoh revolusioner tersebut. Rezim Orba memutuskan agar Soekarno dimakamkan di Blitar.

"Tapi orde baru memutuskan dimakamkan di Blitar. Kita akhirnya pihak keluarga tidak bisa menolak. Akhirnya dimakamkan di Blitar," sesal pendiri Yayasan Pendidikan Bung Karno itu.

Rachma kemudian menjabarkan petikan wasiat Soekarno yang kala itu ingin dimakamkan di Batutulis. Berikut petikannya:

Aku ingin beristirahat dibawah pohon yang rindang, dikelilingi pemandangan yang indah, disebelah sungai dengan air yang bening, aku ingin berbaring diantara perbukitan dan ketenangan, hanya keindahan dari negara yang aku cintai, dan kesederhanaan sebagaimana aku hadir, aku berharap rumah terakhirku dingin, dipegunungan daerah Priangan yang subur di Batu Tulis Bogor, dimana aku bertemu pertama kali dengan petani Marhaen".