Anggota Komisi X DPR RI meninjau Gedung Perpustakaan Daerah Kendal yang telah diresmikan oleh Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, Jumat (15/7).
- Jelang Lebaran, 65 Ruas Jalan Rusak Di Kudus Diperbaiki Sedot Rp7 Miliar
- Anggaran Perbaikan RTLH Kabupaten Batang Turun Drastis
- Polres Purbalingga Tembak Jambret
Baca Juga
Gedung Perpusda Kendal ini berdiri diatas tanah seluas 4.606 meter persegi yang dibangun dari DAK Bidang Pendidikan tahun 2021 merupakan perpustakaan yang dibangun secara modern.
Pembangunan Perpustakaan Daerah Kabupaten Kendal ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifufin saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kendal.
Hetifah didampingi beberapa Anggota Komisi X lainnya, diantaranya Desi Ratnasari dan Mujib Rohmad.
"Gedung perpustakaan ini dibangun secara modern, juga akan dikembangkan di perpustakaan ini, bukan sekedar tempat meletakkan buku-buku, tetapi untuk berbagai kegiatan untuk mengembangkan diri dan potensinya. Tadi saya dengar, masyarakat juga banyak inisiatif untuk mengisi kegiatan di perpustakaan ini," kata Hetifah.
Hetifah menilai, pada era digitalisasi saat ini, minat baca masyarakat di Kabupaten Kendal masih cukup tinggi.
Sehingga dirinya mendorong Pemkab Kendal untuk memberikan semangat dan fasilitasi kepada masyarakat di Kabupaten Kendal.
"Saya sangat terkesan dengan minat baca masyarakat Kabupaten Kendal yang cukup tinggi. Kini tinggal bagaimana kita memberikan semangat dan memberikan fasilitas misalnya dengan menyediakan bukan hanya tempat tapi bahan bacaan, tidak hanya berupa fisik tapi berupa digital," jelasnya.
Dia mengharapkan, ke depan bukan sekedar tempat meletakkan buku. Namun bisa menjadi tempat untuk melakukan kegiatan transformasi perpustakaan menjadi lebih inklusif, masyarakat bisa mengembangkan diri dan potensinya.
"Kami sangat mengapresiasi kepada Pemkab Kendal dalam pengembangan literasi. Jadi kerjasama pemerintah pusat dan daerah ini sangat terasa sekali disini," tambahnya.
Salah satu pegiat literasi, Munawar berharap perpustakaan tetap eksis dan bisa diaplikasikan ke desa-desa terutama di daerah pegunungan.
"Ini merupakan tantangan, perpustakaan tetap harus diperjuangkan meskipun sekarang jamannya serba digital dan hampir menggeser buku-buku itu. Memang harus ada penanganan secara khusus. Buku sangat penting dibandingkan IT," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kendal, Muhammad Yusuf Ariyanto mengatakan, gedung senilai 10 miliar dari DAK Bidang Pendidikan tahun 2021 itu, pada tahun 2022 ini mulai pengisian pengadaan di interior maupun eksterior.
Interior berupa pendingin ruangan, meubel, komputer untuk perpustakaan digital. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp3 miliar yang ditargetkan selesai akhir Desember, sehingga awal tahun 2023 bisa mulai dioperasikan.
"Sekarang dalam proses pengadaan interior ataupun eksterior gedung perpustakaan," ujarnya.
- Ziarah Makam Bupati, Tradisi Tahunan Jelang Hari Jadi ke-275 Kabupaten Blora
- Tingkatkan Respon Pelayanan Masyarakat, Polres Sukoharjo Pilih 30 Anggota Terbaik Dukung TRC 110
- Penjabat Wali Kota Salatiga Ajak Kartini Masa Kini Lebih Berperan Lebih Nyata