Pemkab Purbalingga Pelajari Pengembangan Bandara Ke Banyuwangi

Sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga yang dipimpin Plt Bupati Dyah Hayuning Pratiwi melakukan studi banding ke Banyuwangi. Salah satu hal yang dipelajari yakni upaya pemerintah daerah dalam menghidupkan bandara setelah bandara jadi dan siap beroperasi.


Kami tahu bahwa bandara di Banyuwangi merupakan bandara green airport, mungkin bulan depan sudah menjadi destinasi internasional. Kami ingin belajar apa yang pemerintah lakukan setelah adanya bandara, apa yang harus dipersiapkan agar bagaimana dengan keberadaan masyarakat bisa mendapatkan manfaat pertumbuhan ekonomi dan sebagainya, bagaimana agar kita tidak hanya jadi penonton. Seperti yang kami ketahui setelah adanya bandara, Banyuwangi bisa melesat pertumbuhannya," kata Dyah Hayuning Pratiwi, Jum’at (31/8).

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banyuwangi Dr Suyanto Waspo Tondo Wicaksono MSi memaparkan pembangunan bandara Banyuwangi atau yang saat itu dikenal sebagai Bandara Blimbingsari dimulai pembebebasan tanah sejak tahun 2000 dan selesai dibangun tahun 2010. Namun begitu bandara selesai, belum ada pesawat yang take off ataupunlanding di bandara tersebut.

Sehingga saat itu, bupati terpilih mencanangkan program 100 hari kepemimpinannya harus ada pesawat yang take off ataupun landing. Pihaknya dipanggil rapat dengan bupati untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Kami ke Jakarta (mencari mitra maskapai) disuruh agar jangan pulang sebelum ada kepastian pesawat take off dan landing. Bayangkan, disana sampai SPPD kami habis dan berempat satu kamar. Hingga akhirnya terjadilah deal take off dan landing dengan Maskapai Sky Aviation pesawat grand caravan isinya hanya 9 orang dengan rute Banyuwangi-Surabaya," katanya.

Setrategi memilih jenis grand caravan menurutnya lebih mudah memenuhi target okupansi penerbangan mengingat kapasitasnya yang sedikit. Sebab okupansi penerbangan tidak diukur dari jumlah penumpang tapi dari prosentase keterisian pesawat.

Kami kumpulkan pengusaha disini yang biasanya ke Surabaya atau ke Bali, hingga akhirnya mereka mau menggunakan pesawat tersebut sebagai sarana rutinitas mereka. Semua perusahaan kita gilir untuk naik pesawat," katanya.

Okupansi 100 persen setiap hari yang bisa tercapai sampai sekian bulan sehingga datanglah Merpati Nusantara Airlines dengan pesawat MA60 berkapasitas 50 orang. Pemkab Banyuwangi terus memacu target okupansi dengan berbagai cara.