Pemkot Semarang Dan Polrestabes Semarang Siap Cegah Kasus Gangster

Kasus Gangster Dan Tawuran Di Kota Semarang Mendapatkan Perhatian Serius Dari Pemkot Semarang. Istimewa
Kasus Gangster Dan Tawuran Di Kota Semarang Mendapatkan Perhatian Serius Dari Pemkot Semarang. Istimewa

Kasus gangster di Kota Semarang begitu meresahkan masyarakat dan telah banyak menimbulkan korban meninggal dunia. Baru-baru ini seorang mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) tewas jadi korban diserang gangster. 


Kekhawatiran yang membuat masyarakat jadi resah, memicu Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan Polrestabes Semarang berencana mencegah kasus gangster dan tawuran. 

Gangster dinilai jadi permasalahan sosial baru sebab pelakunya rata-rata masih di bawah umur. Tawuran biasanya terjadi dipicu provokasi di media sosial. Temuan ini sesuai hasil penyelidikan polisi terbaru, sering terjadi aksi tawuran antar gangster diawali janjian di media sosial. Selain itu, tujuan tawuran untuk unjuk bukti kelompok mana yang dianggap kuat. 

Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan pada Jumat (20/09) lalu tentang masalah gangster ini digelar Pemkot Semarang dan Polrestabes Semarang demi menemukan solusi dari permasalahan dihadapi. 

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menjelaskan, kasus gangster butuh dicegah agar dapat tertangani karena sangat meresahkan masyarakat. Kerja sama semua pihak butuh dilakukan, pemerintah, kepolisian, dan juga masyarakat Kota Semarang. 

"Kasus gangster tidak mungkin dibiarkan saja karena justru akan semakin meresahkan masyarakat. Dalam menangani, butuh dukungan semua pihak pemerintah, kepolisian, dan peran masyarakat," terang Kombes Irwan. 

Pihak kepolisian dalam menangani gangster dan tawuran ini pun, lanjut Kombes Irwan, tidak cukup sekedar patroli rutin, namun akan tegas dalam memberikan sanksi bagi para pelakunya. Walau begitu, butuh masyarakat mendukung kepolisian agar lapor, bisa dengan memanfaatkan aplikasi Libas Polrestabes Semarang. 

Irwan menegaskan, dalam tegakkan aturan secara tegas, kepolisian dapat memberikan sanksi pelaku gangster tidak bisa membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Kasus gangster dan tawuran termasuk kriminalitas, pelakunya pun harus siap dengan sanksi tegas. 

"Patroli rutin di seluruh wilayah tidak cukup dalam menangani kasus gangster di Kota Semarang. Akan ada sanksi harus siap bagi para pelaku gangster, kita siapkan agar dalam membuat SKCK para pelaku tidak bisa mengurus karena pernah punya catatan kasus kriminal. Itu bisa kita lakukan agar menimbulkan efek jera," tegas Irwan. 

Menanggapi terpisah, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, meminta masyarakat Kota Semarang dapat mendukung upaya pencegahan gangster dan tawuran. Orang tua harus benar-benar mengawasi anak-anaknya dalam pergaulan serta pihak sekolah akan didorong memberikan sanksi murid-muridnya yang menjadi pelaku. 

"Antar lini butuh saling dukung dalam mencegah gangster dan kenakalan remaja. 'Kan kami harapkan masyarakat mendukung. Orang tua betul-betul berikan pengawasan lebih anak-anaknya yang masih remaja. Selain itu, sekolah, lembaga pendidikan juga perlu menegakkan aturan agar pelaku gangster mendapatkan sanksi," tutur Mbak Ita, sapaan Wali Kota Semarang ini.