Pemerintah Kota Semarang akan melanjutkan pembangunan wisata religi makam KH Soleh Darat yang berada di Kompleks TPU Bergota. Melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, pembangunan tersebut akan mulai dilanjutkan pada bukan Maret ini.
- Lapas Tangerang Terbakar
- Hendi Harapkan Media Digital Jadi Pencerah Masyarakat
- FKSPN Gelar Mimbar Bebas "Buruh Jateng Panggil Penguasa"
Baca Juga
Sekretaris Disperkim Kota Semarang, Saelan mengatakan pada tahun lalu gapura masuk telah dibangun, sehingga saat ini Disperkim akan mulai membuat cungkup makam Kh Soleh Darat, fasilitas MCK serta tempat wudhu dan akses jalan.
Nantinya cungkup makam akan dibuat dengan konsep rumah joglo. Konsep tersebut dibuat sederhana sesuai dengan kepribadian sosok Soleh Darat. Menurut Saelan, konsep yang ditetapkan ini sudah melalui kajian bersama para kiai dan ulama Kota Semarang.
"Kami akan mulai pembangunan di akhir Maret. Sebelum Ramadan pembangunan sudah dimulai dan ditargetkan rampung empat atau lima bulan ke depan," kata Saelan kepada RMOLJateng, Kamis (10/3/2022).
Terkait dengan akses jalan dari gapura masuk hingga ke makam KH Soleh Darat juga akan dilakukan penataan dengan lebar sekitar 20 cm. Dengan adanya penambahan fasilitas MCK, tempat wudhu dan pelebaran jalan masuk akan berdampak pada makam warga yang ada disekitar.
Adanya penataan ini akan membuat 116 ahli waris disekitar makam Soleh Darat terdampak. Meski demikian, dipastikan tidak ada pemindahan makam.
“Kami tidak memindah makam. Hanya kijingnya terdampak sekitar 20 sentimeter. Dengan adanya sosialisasi ini, ada kesepakatan dengan ahli waris terkait hal ini," jelasnya.
Nantinya perapihan kijing makam yang terdampak akan dilakukan oleh pihak Penkot Semarang. Hal ini tidak akan membebani ahli waris usai penataan.
Sementara untuk anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan ini sebesar Rp 1 miliar.
Sementara itu, seorang ahli waris makam, Muna Irawati mengatakan, ada tujuh makam keluarga besarnya yang terdampak penataan. Makam keluarga besarnya terdampak pembangunan kamar mandi dan tempat wudhu.
Muna mengaku tidak mempermasalahkan selama tidak ada pemindahan makam. Dia mendukung program pemerintah jika hal itu bisa berdampak kebaikan.
"Kalau buat kebaikan kenala tidak, saya setuju saja. Yang penting untuk makam leluhur saya cuma digeser kijingnya tidak maslaah, tidak ada pemindahan. Kalau pemindahan perlu dirembug keluarga,," ungkapnya.
Dengan adanya penataan ini, ia berharap makam KH Soleh Darat akan mendatangkan peziarah lebih banyak. Kegiatan pengajian yang rencananya bakal rutin dihelat tentu akan turut mendoakan leluhurnya yang berada tak jauh dari makam KH Soleh Darat.
- Blok Lapas Tangerang yang Terbakar Dihuni 122 Narapidana
- Kodim 0733/BS Semarang Salurkan Bansos Tunai Rp 10,2 M untuk PKL
- Kapolda Jateng Dukung Langkah Kapolres Sragen Jadikan Kepala Desa Jenar Duta Vaksin