Pemkot Solo Musnahkan 193 Kelelawar Yang Dijual Di Pasar Depok

Sesuai hasil rapat koordinasi (rakor) Corona, di Loji Gandrung, Pemerintah Kota Solo hari ini Sabtu (14/3), memusnahkan 193 kelelawar  yang dijual di Pasar Depok, Solo.


Langkah pemusnahan dilakukan salah satunya untuk mengantisipasi dampak wabah virus Corona. Meski sebenarnya 193 kelelawar itu tidak mengandung virus corona. Tetapi terindikasi virus lain yang berpotensi membahayakan.

Pemusnahan 193 elelawar milik pedagang di Pasar Burung Depok dilakukan Pemkot Solo melalui Dinas Pertanian, Ketahan Pangan dan  Perikanan kota Solo.

Menurut Plt Kepala Dinas Pertanian, Ketahan Pangan dan  Perikanan kota Solo Said Romadlon, sampaikan proses pembakaran diawali dengan pembiusan kelelawar yang sudah disatukan di kandang.  

Pembiusan oleh petugas Keswan dari dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Pemkot Solo dengan cara disemprot obat bius di kandang. Kelelawar yang sudah dibius langsung diselubungi plastik beserta kandangnya sebelum dibakar.

"Sebelum di bius dan dibakar, kita ada standart kesrawan (kesejahteraan hewan), ada prosedur dan SOP-nya. Salah satunya sebelum dimatikan kelelawar itu juga diberikan makan sebelumnya," jelasnya kepada media, Sabtu (14/3).

Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Solo, Evi Nur Wulandari menambahkan Pemkot Solo pemusnahan kelelawar ini agar virus yang ada tidak mengalami mutasi.

"Sehingga tidak menyerang manusia atau zoonosis," imbuhnya.

Evi menjelaskan, selama ini kelelawar  diduga menjadi salah satu hewan yang menjadi sumber penyebaran virus corona di Wuhan, China. Untuk itu  pihaknya telah bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian Veteriner (BBPV) Bogor.

Dimana dalam sampel kotoran kelelawar di Pasar Depok telah dikirim ke Bogor untuk uji laboratorium. Hasilnya diketahui kotoran kelelawar itu mengandung Virus Beta Corona.

"Beta Corona ini kemiripan dengan virus di Wuhan itu masih jauh. Artinya virus ini belum bisa menginfeksi ke manusia secara langsung. Namun di tubuh kelelawar juga  ditemukan virus-virus lain, yang dimungkinkan terjadi mutasi dengan hewan lain, dengan  manusia di sekitarnya," pungkasnya.